Potensi SAR Basarnas Kendari Dibekali Pelatihan Pertolongan Korban di Air

  • Bagikan
Pembukaan pelatihan pertolongan dan pencarian SAR Kendari oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, Senin (24/2/2020). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Basarnas Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, menggelar pelatihan pertolongan dan penanganan korban di air, kepada 60 orang potensi SAR, pada 24 Februari hingga 1 Maret 2020.

Pelatihan dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada potensi SAR di wilayah kerja Basarnas Kendari dan bertujuan membentuk tenaga SAR yang memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap dan mental di bidang pertolongan di air terhadap korban.

Selain dari personil Basarnas, pelatihan ini juga melibatkan dari berbagai instansi/lembaga pemerintahan, TNI/Polri serta organisasi kemasyarakatan.

Acara pembukaan ini dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi dan turut dihadiri oleh Walikota Kendari Sulkarnain Kadir, Bupati Konawe Kerry Saiful Konggoasa, Kapolda Sultra, Kabinda Sultra, Danrem, Danlanud, Danlanal, Kabadara Haluoleo, Dirpolair Polda Sultra, Dansat Brimob dan beberapa pejabat Forkopimda di Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutannya, Gubernur Sultra Ali Mazi, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini dan berpesan kepada para peserta pelatihan agar mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh sehingga pengetahuan yang diberikan dari para instruktur dapat diserap dengan baik dan tidak menjadi pekerjaan yang sia-sia.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini, memang penting peningkatan kapasitas bagi personil dalam menjalankan tugas-tugas SAR dalam hal kemanusiaan, membantu memberikan pertolongan bagi korban kecelakaan di air, maupun musibah lainnya di perairan,” ucapnya.

Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi, mengatakan pemberian pelatihan ini kepada personil untuk membentuk sumber daya manusia di SAR. Dia berpesan kepada peserta kedepannya dalam menjalankan tugas-tugasnya selalu mengutamakan keselamatan diri masing-masing. Termasuk selama mengikuti kegiatan pelatihan terutama keamanan dalam melaksanakan praktek pelajaran dilapangan serta menghindari sifat percaya diri yang berlebihan atau keragu-raguan dalam pelajaran praktek yang beresiko.

“Mudah-mudahan dengan pelatihan ini bisa menghasilkan manusia-manusia atau sumber daya SAR pencarian dan pertolongan yang berketerampilan dan punya keahlian dibidangnya, sehingga bisa memberikan pelayanan atau pertolongan bagi korban kecelakaan di air,” ungkapnya.

Para peserta dalam pelatihan ini akan mendapatkan materi, teori kelas sebanyak 19 Jam dan praktek lapangan sebanyak 53 jam selama pelatihan berlangsung hingga 1 Maret mendatang.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan