Prof Mahmud: Banyak Masjid di Desa hanya Buka Hari Jumat

  • Bagikan
Ketua pengurus masjid Baitul Muslimin Prof H Mahmud Hamundu dan Sekretarisnya H Ridway Balaka bersama Syekh Noufal dan Abid Mohammed Saeid dari Madinah. FOTO: ALEX/BERITAKOTAKENDARI

SULTRAKINI.COM: Ulama asal Madinah Arab Saudi Al Mukarram Syekh Noufal dan Abid Mohammed Saeid menghadiri Musyawarah Daerah Gerakan Dakwah Jamaah Tabligh Sulawesi Tenggara yang berlangsung di markas daerah masjid jami Baitul Muslimin Kel Lepolepo Kendari, Sabtu (23/7).

Selain ulama dari Madinah, Jamaah Tabligh Sultra juga menghadirkan nara sumber KH Habib Husain MA dari Jakarta dan Kombes Baharuddin Jafar SIk dari Mabes Polri.

Ketua penyelenggara kegiatan Prof Ir H Mahmud Hamundu MSc menjelaskan kehadiran ulama dari Arab Saudi selain memberikan pencerahan tentang agama, juga untuk mengetahui perkembangan dakwah di Sultra.

“Syekh Noufal dan Abid Mohammad Saeid didampingi tiga jamaah lain dari Madinah. Kemudian insya Allah dalam waktu dekat akan datang juga jamaah dari Bangladesh dan Makkah,” kata Mahmud didampingi Sektretarisnya Ir H Ridway Balaka MEng, Rabu (20/7) malam.

Mahmud yang juga mantan Rektor Universitas Halu Oleo dua periode menyebutkan para nara sumber berceramah tentang “Pentingnya iman, amal dan usaha atas agama” akan diikuti sekitar 5.000 anggota jamaah dan muslimin dari berbagai masjid di Sultra.

“Bahkan Bupati Morowali yang sangat concern dalam dakwah akan ikut hadir bersama rombongan,” kata Mahmud.

Mahmud menilai dalam perkembangan zaman saat ini sangat penting untuk terus digalakkan upaya dakwah di kalangan umat Islam.

Dia menyebutkan hasil penelusuran JT bahwa mayoritas seluruh masjid di Indonesia, warga yang melaksanakan shalat berjamaah di masjid hanya satu saf setiap waktu shalat. Kondisi ini, katanya, temasuk di wilayah Sultra.

“Kita mengklaim diri sebagai penduduk terbanyak, tapi kita sangat prihatin dengan realitas yang ada bahwa sangat sedikit umat Islam yang melaksanakan shalat berjamaah di masjid,” katanya.

Di katakan ketika dia melaksanakan perjalanan dakwah dari desa ke desa di wilayah Sultra dia banyak menemukan banyak masjid yang tidak pernah terbuka selama berhari-hari. Umumnnya masjid di desa-desa di daerah ini hanya terbuka pada hari Jumat dan shalat Idul Fitri atau Idul Adha.

Makanya dalam pelaksanaan Musda selain memilih pengurus baru JT Sultra juga membahas strategi dakwah dan program kerja yang akan dilaksanakan selama beberapa tahun kedepan.

Dalam rangka pelaksanaan Musda Mahmud didampingi Ridway Balaka dan sejumlah pengurus telah melakukan audience dengan Wali Kota Kendari, Kapolda dan Kapolres pada Kamis (21/7).

“Selain ingin mengkoordinasikan perizinan pelaksanaan Musda, kami juga ingin mensosialisasikan bahwa kami kedatangan tamu dari Madinah dan Bangladesh,” pungkas Prof Mahmud.

  • Bagikan