Program KKBPK Diyakini Kontrol Penggunaan Kontrasepsi dan Tekan Angka Kelahiran

  • Bagikan
Rapat telaah program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga BKKBN di Hotel Grand Clarion Kendari. (Foto: Nova Aliza/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat, Wendy Hartanto mengatakan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan Keluarga (KKBPK) akan menurunkan angka kelahiran dan pemakaian alat kontrasepsi di 2017, Rabu (9/8/2017).

Dalam programnya, BKKBN akan menurunkan angka kelahiran menjadi 2,33 persen, meningkatkan pemakaian kontrasepsi modern menjadi 60,9 persen, menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi menjadi 10,26 persen, meningkatkan peserta KB aktif untuk metode kontrasepsi jangka panjang menjadi 21,7 persen dan menurunkan angka putuspakai 25,3 persen.

“Sasaran tersebut merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan program KKBPK khususnya pada tahun 2016,” kata Wendy.

Untuk diketahui, saat ini BKKBN telah melewati situasi krusial dalam rangka alih kelola penyuluh keluarga berencana (PKB) dan tugas lapangan keluarga berencana dari pemerintah kota ke pemerintah pusat, hal tersebut sebagai implementasi UU Nomor 23 Tahun 2014.

“Saya berharap semoga alih kelola PKB dan PLKB berjalan sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2014, agar semua tugas dan fungsi masing-masing seluruh pihak turut merumuskan kebijakan dan strategi serta mempersiapkan seluruh perangkat pendukung yang dibutuhkan,” ujar Wendy.

(Baca juga: Dana Operasional akan Disalurkan Untuk Capaian Program KKBPK di Sultra)

Laporan: Nova Aliza

  • Bagikan