Proyek Jalan Watopute-Matarawa di Muna Dinilai Banyak Kejanggalan

  • Bagikan
Papan proyeknya pengerjaan Jalan Poros Desa Matarawa dan kondisi pembangunan Jalan Poros Desa Matarawa yang sudah mulai dihentikan di Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, Sultra. (Foto: istimewa)
Papan proyeknya pengerjaan Jalan Poros Desa Matarawa dan kondisi pembangunan Jalan Poros Desa Matarawa yang sudah mulai dihentikan di Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, Sultra. (Foto: istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menurut Aliansi Pergerakan Pemuda Pelajar Kecamatan Watopute, pengerjaan proyek Jalan Poros Desa Matarawa, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna ditemukan banyak kejanggalan. Proyek bernomor kontrak 56/44/KTRK/PPK – PUPR/III/2018 itu tidak dicantumkan batas pengerjaan jalan.

Dalam papan proyek jalan poros tersebut, tercantum item kegiatan, pengerjaan peningkatan Jalan Watopute-Matarawa (spal RMA), nomor kontrak, tanggal 13 April 2018, nilai kontrak Rp4.433.432.000, sumber APBD tahun 2018 dengan pelaksana proyek PT Mitra Pembangunan Sultra.

“Masa anggaran miliaran rupiah papan proyeknya tidak jelas. Ini kan tidak hanya menyalahi aturan pemasangan papan nama proyek, juga bertentangan dengan semangat transparansi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik,” kata Ketua Aliansi Pergerakan Pemuda Pelajar Kecamatan Watopute, Muhamad Samsul Alam kepada SultraKini.Com, Kamis (9/8/2018).

Ditambahkannya, sejak dikerjakan April 2018, pengerjaan proyek tak terlihat tanpa ada kejelasan kepada masyarakat setempat. “Setidaknya pelaksana proyek memberikan penjelasan kepada masyarakat, bukan pergi begitu saja. Kemudian masyarakat kembali bertabur debu setiap hari. Kalau hanya penimbunan hitungan saya sudah tiga kali dilakukan, namun pada akhirnya tidak dilanjutkan lagi,” ujar Samsul.

Hal senada juga dikeluhkan seorang warga Desa Matarawa, Waode Hasna. Dia menilai pemerintah perlu melakukan pengecekkan lokasi proyek jalan tersebut. Pasalnya sejak dua bulan terakhir tidak terlihat aktivitas pekerja.

“Saya sangat berharap ini bisa direspon dengan cepat, sebelum masyarakat blokir jalan di Desa Matarawa. Ini yang akan merugikan banyak pihak dan anggota DPRD jangan hanya duduk di singgasana kursi panasnya tanpa peduli kondisi masyarakat yang diwakilinya,” ucap Hasna.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan