PT Jhonlin Gagas Perkebunan Tebu Rakyat di Bombana, Dinilai akan Menguntungkan Rakyat

  • Bagikan
Direktur PT Jhonlin Batu Mandiri, Kusdi Sastro Kidjan bersama Bupati Bombana, Tafdil meneken perjanjian untuk plasma kebun tebu rakyat di Bombana. (Foto: Badar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BOMBANA – Jalin kemitraan dengan para petani di wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, perusahaan tebu PT Jhonlin Batu Mandiri mulai menguraikan model dan sejumlah bentuk kerja sama untuk pembangunan kebun tebu rakyat.

Perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Lantari Jaya dan Rarowatu itu akan menggandeng pihak koperasi selaku wadah kemitraan dan pihak perbankan sebagai bantuan untuk modal usaha.

Komitmen kemitraan dengan petani Bombana itu, diurai saat pertemuan antara pihak bank, koperasi, sejumlah pemilik lahan dengan PT Jhonlin Batu Mandiri pada Rabu (14/10/2020). Pemkab Bombana dalam hal ini sebagai mediator atau fasilitas kegiatan.

Direktur PT Jhonlin Batu Mandiri, Kusdi Sastro Kidjan, mengatakan pihaknya membutuhkan sekitar 4 ribu hektare untuk bermitra dengan para petani. Kriteria lahannya, yakni subur, punya air hingga akses masuk ke kawasan tersebut.

Pola kemitraan itu, pihak perusahaan menjanjikan biaya hidup per bulan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta tiap hektare. Sementara bonus setahun atau sekali panen sekitar Rp 64 juta per hektarenya.

“Petani dapat jatah perbulan untuk biaya hidup sekitar satu hingga satu juta setengah. Nominal itu nanti diatur dalam kesepakatan antara pihak bank dengan petani. Sementara pertahunnya akan dapat sekitar 64 juta dikurangi dengan biaya pembuatan kebun. Itulah hasil yang bakal didapat petani,” jelasnya.

Sehubungan pengelola lahan tersebut, Kusdi Sastro mengaku akan ditangani pihak ketiga atau kontraktor melalui wadah koperasi. Pihak perusahaan akan selalu mendampingi kebun tebu para petani itu.

Sementara itu, Bupati Bombana Tafdil menilai hadirnya investasi tersebuut sebagai kiat membangun kesejahteraan masyarakat Bombana melalui pertanian tebu rakyat dengan pola kemitraan koperasi.

“Mari manfaatkan investasi ini. Mari kita jaga bersama agar terus langgeng, sebab ini akan memberi nilai ekonomi bagi rakyat. Lahan yang sebelumnya tidur, kini bisa menghasilkan pendapatan,” ujarnya usai pimpin pertemuan.

Suami Andi Nirwana (Anggota DPD RI) itu menambahkan, selain membuka plasma kemitraan bersama petani, investasi PT Jhonlin menyedot tenaga kerja yang berasal dari masyarakat Bombana.

“Ke depan putaran ekonomi kita akan tumbuh pesat. Para pelaku usaha mikro akan bergairah. Bayangkan ribuan gaji karyawan di sana akan berputar di sekitar Bombana. Mereka akan belanja di sekitar kita. Inilah salah satu harapan pemerintah menerima investasi seperti PT Jhonlin,” ucapnya.

Perwakilan koperasi Bombana serta dua bank penyedia pinjaman, yakin PT Bank BNI dan PT Bank Mandiri menyatakan kesiapan untuk kerja sama tersebut. Bahkan, memasuki tahap menandatangani kerja sama, selanjutnya tinggal persoalan dana pinjaman.

“Nominal kisaran pembiayaan 27 juta perhektare sekali pembukaan tanah,” terang Kafi Kurniawan dari PT Bank Mandiri.

Dana itu akan, kata dia, diberikan secara on progres, disesuaikan kebutuhan yang ada, diberikan bukan semata-mata dalam bentuk uang tunai, tetapi untuk kebutuhan lahannya. Misalnya, pupuk hingga alat-alat pertanian.

“Itu lewat rekomendasi dari pihak koperasi atau pihak perusahaan. Sementara pengembalian kredit itu akan dibayar tiap sekali panen oleh koperasi maupun perusahaan,” tambahnya. (B)

Laporan: Badar
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan