Puskesmas Lambuya Siapkan Lima Inovasi Hadapi Tim Akreditasi

  • Bagikan
Foto bersama kepala puskesmas dan sejumlah pegawai Puskesmas Lambuya (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM).
Foto bersama kepala puskesmas dan sejumlah pegawai Puskesmas Lambuya (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Berbagai persiapan dilakukan oleh sejumlah pegawai Puskesmas di Kabupaten Konawe menjelang penilaian akreditasi pada pekan mendatang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe, pada Oktober ini terdapat lima puskesmas yang akan diakreditasi, yakni Puskesmas Lambuya, Ahuhu, Awosika, Anggalamoare, dan Puskemas Uepay.

Berbagai inovasi terus dikembangkan guna meningkatkan akreditasi di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satunya, Puskemas Lambuya.

Kepala Puskemas Lambuya, Mawarti Arumi, menuturkan dalam mempersiapkan akreditasi, pihaknya telah menyiapkan lima inovasi andalan, yakni Inovasi Cantik, Persada (Persalin sehat dan cerdas), Kemilau Hati, Rainbow Cake, dan Ramah Linkungan.

“Inovasi cantik adalah singkatan dari calon pengantin cerdik, maksudnya pasangan sebelum menikah ada namanya konseling kesehatan produksi, calon pengantin akan disuntik tetanus toksoit agar terhindar dari penyakit tetanus. Persada kepanjangan dari persalinan sehat dan cerdas, tujuannya adalah agar persalinan dilakukan di puskesmas bukan di rumah, gratis bagi yang punya kartu maupun tidak punya, akan diantar mobil ambulance juga, kami juga bekerja sama dengan dukcapil jadi anak yang baru lahir diupayakan diurus segera akta kelahirannya,” tuturnya (8/10/2019).

Lebih lanjut ia menambahkan, adapun inovasi kemilau hati adalah berisi kelas hipertensi ibu-ibu lansia, setiap bulan diadakan, ada kegiatan senam, penyuluhan, dan cek kesehatan. Rainbow Cake adalah filosofi dari reward (penghargaan) kepada pasien Tuberculosis (TBC) yang bersedia berobat hingga tuntas, dimana tahun ini terdapat 17 orang penderita TBC di Kecamatan Lambuya. Adapun Inovasi ramah lingkungan adalah pelayanan pemanfatan sampah agar lebih produktif.

Pemberdayaan sampah yang sedang di cat untuk dibuat aneka hiasan. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM).
Pemberdayaan sampah yang sedang di cat untuk dibuat aneka hiasan. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM).

“Dipuskesmas ini kami memiliki dua channing service, sampah-sampah yang ada dipuskesmas akan dimanfaatkan. Untuk sampah basah akan digunakan untuk pupuk. Sementara sampah plastik akan dikumpulkan disetor di rumah kebetulan kami punya bank sampah, masyarakat juga sering mengumpulkan sampah-sampah untuk ditimbang. Satu minggu misalnya Rp 50 ribu untuk sebulan Rp 200 ribu lumayan untuk tabungan mereka diambil di hari raya. Semua pelayanan di Puskesmas Lambuya ini gratis, tidak dipungut biaya apapun,” tambahnya.

Adapun persiapan Psskesmas Lambuya menjelang akreditasi, dikatakannya hingga saat ini telah mencapai 80 persen untuk kesiapan dokumen dan fisik.

Salah satu tim pendamping akreditasi Puskesmas Konawe Dinas kesehatan, Imiawati sadaoda, menuturkan, untuk wilayah Konawe telah terdapat 10 Puskesmas yang telah di Akreditasi. Diantaranya: Puskesmas Onembute (Madya), Puskesmas Abuki (Madya), Pondidaha (Madya), Onembute (Madya), Wonggeduku (Madya), Amonggedo (Madya), Konawe (Madya), Sampara (Madya), Kapoiala (Dasar), dan Wawotobi (Dasar).

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan