Rachel Amanda Meriahkan Pekan Literasi FISIP UHO

  • Bagikan
Rachel Amanda (ketiga dari kanan) saat memeriahkan Pekan Literasi 2018 di Universitas Halu Oleo di Auditorium Mokodompit.Foto:shen

SULTRAKINI.COM: Mantan artis cilik Rachel Amanda memeriahkan Pekan Literasi 2018 yang diselenggarakan Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo di Auditorium Mokodompit, Kampus Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari, Selasa (17 April 2018).

Kepada ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan UHO, Rachel berbagi pengalaman memanfaatkan media sosial secara positif hingga kemudian bisa menulis sejumlah buku.

Gadis kelahiran Jakarta 1 Januari 1995 tersebut saat ini dikenal sebagai aktris, model, dan penyanyi. Ia kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Sehingga penampilannya di depan mahasiswa UHO tidak canggung dan terlihat bersahabat.

Pekan Literasi 2018 menggelar sejumlah kegiatan, seperti lomba mewarnai, lomba baca puisi, serta seminar bertema literasi media di era digital. Acara seminar dibuka oleh Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Masrul, yang sangat mengapresiasi kegiatan positif dilakukan oleh mahasiswa seperti ini.

Sebelum Rachel tampil, terlebih dahulu diisi materi pengetahuan tentang hoax di era media online oleh Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Chapter Kendari, Jumrana Sukisman dan Praktisi Media Online (Direktur SultraKini.com) M Djufri Rachim.
Jumrana mengingatkan pentingnya memfilter setiap informasi yang begitu banyak masuk dalam ruang-ruang kehidupan setiap orang seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini.

Mahasiswa doktoral Universitas Gadjah Madah itu pun menunjukkan data pengguna internet di Indonesia yang sebahagian besar adalah usia muda atau disebut generasi milenial.

Hal senada diungkapkan Djufri Rachim bahwa era digital telah membuat hampir semua sisi kehidupan beradaptasi dengan teknologi. Namun demikian, filternya kembali ke individu asing-masing, apakah mau menggunakan internet secara negatif atau positif.
Ia mengingatkan bahwa kehidupan di dunia maya dengan di dunia nyata sesungguhnya memiliki kemiripan-kemiripan. “Ada yang positif dan ada pula yang negatif. Mau masuk surga atau mau masuk neraka karena berinternet anda sendiri yang menentukan,” ujar Djufri Rachim.

Laporan: shen

  • Bagikan