Ragam Produk Pangan Karya Dosen UHO Turut Meriah Pameran Pangan HPS ke-39

  • Bagikan
Ketua LPPM UHO, Dr. La Aba perliahatkan produk Lada kemasan. (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)
Ketua LPPM UHO, Dr. La Aba perliahatkan produk Lada kemasan. (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Selama pameran pangan rangkaian Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 di Kota Kendari, Universitas Halu Oleo (UHO) tidak ketinggalan memamerkan olahan produk pangan hasil karya dosen. Berikut ulasannya.

Pameran pangan memang dipadati puluhan ribu pengunjung. Agenda besar ini rupanya betul-berul dimanfaatkan universitas terbesar di Sultra ini. Hasil karya dosen di bidang panganpun dipamerkan, bahkan di antaranya ludes diborong pengunjung.

1. Krim wajah berlabel “Peka Dong”

Krim wajah berlabel "Peka Dong". (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)
Krim wajah berlabel “Peka Dong”. (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)

Dosen UHO Dr. Ruslin adalah di balik produk satu ini. Tahukah Anda ternyata krim wajah Peka Dong merupakan hasil olahan daun kecombrang khas Sultra. Tentunya krim ini mengandung manfaat bagi kesehatan dan keunikan tersendiri.

“Krim ini, bisa mencerahkan kulit wajah, meremajakan dan membantu regenerasi, dan menjaga kelembaban kulit,” terang Ketua LPPM UHO, Dr. La Aba, Senin (4/11/2019).

Memenuhi nutrisi kulit tubuh sehingga dapat mencegah radikal bebas yang memicu timbulnya penyakit adalah impian sesorang, utamanya perempuan. Untuk itu, produk ini aman digunakan bagi kalangan ermaja hingga orang tua.

“Harga ekonomis dan dapat dijangkau oleh kalangan mahasiswa. Krim ini dijual Rp 25.000 per buah,” tambah La Aba.

2. Lada kemasan
Produk lada kemasan juga hasil karya dosen UHO bernama Asranuddin. Bumbu dapur satu ini rupanya diserbu pengunjung pameran pangan di stand UHO dikarenakan harganya yang terjangkau dan diolah secara organik membuat lada kemasan tersebut diminati pengunjung.

Dikatakan La Aba, lada kemasan dibuat dalam tiva varian, yakni lada saset, lada botol putih, dan hitam. Harganya juga beragam mulai dari Rp 15 ribu untuk kemasan botol putih dan botol hitam hingga Rp 10 ribu untuk 12 saset.

Dia mengungkapkan, Lada Kendari tersebut sebenarnya banyak dipasarkan di beberapa supermarket di Kota Kendari. Tentu hal tersebut semakin meningkatkan keinginan pengunjung untuk membeli produk tersebut.

“Lada Kendari ini juga merupakan produk yang laris manis. Untuk kemasan saset sudah laku terjual, untuk kemasan botol hanya tinggal beberapa saja,” ujarnya.

3. Biskuit Kaopi
Hasil fermentasi ubi Kaopi menjadi bahan dasar biskuit Kaopi olahan Sri Wahyuni.

Dua varian rasa disediakan dalam stand UHO, yaitu biskuit Kaopi coklat dan rasa vanila yang dibandrol Rp 35 ribu per bungkus.

“Produk ini juga banyak dicari oleh pengunjung, karena dijual seharga Rp 35.000 per bungkus,” ucap La Aba.

Biskuit Kaopi. (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)
Biskuit Kaopi. (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)

Tepung Kaopi merupakan bahan instan yang sudah diperjualbelikan dan dikemas dengan daun pisang tanpa dikeringkan. Bentuk dan ukuran Kaopi sangat tergantung keinginan pengolah dan kecenderungan pasar.

Di balik produk pangan ini juga mengandung manfaat yang luar biasa bagi tubuh. Kandungan serat tinggi bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik pada pencernaan.

“Menurunkan kolesterol, memperlambat proses pencernaan sehingga memperlambat rasa kenyang, bermanfaat untuk penderita obesitas, diabetes. Sementara kandungan rendah gluten bermanfaat untuk penderita alergi gluten seperti penyakit autis dan celiac.

La Aba menerangkan, banyaknya manfaat dalam sebungkus biskuit tersebut membuat produk satu ini ikut dipamerkan dalam pameran pangan HPS ke-39.

Laporan: Muh. Yusuf
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan