Rasing Siap Mundur dari Posisi Ketua NasDem Konawe, Tapi?

  • Bagikan
Ketua DPD NasDem Konawe, Rasing (foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM:KONAWE- Ketua Dewan Pimpiman Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Konawe, Rasing, didemo sejumlah pengurusnya dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) NasDem, Kamis (30/11/2017).

Rasing dituntut untuk mundur dari jabatannya saat ini. Jika tidak para pengurus tersebut menuntut bakal mengundurkan diri. Menanggapi hal tersebut, Rasing pun angkat bicara.

Ia megklarifikasi terkait tuduhan tentang laporan fiktif dana pembinaan partai politik tahun 2015 – 2016. Ia mengungkapkan, NasDem hanya keciprat dana pembinaan sebanyak Rp28 juta lebih setiap tahunnya.

Aturannya kata dia, 60 persen dana tersebut akan dipakai untuk pendidikan politik. Sementara 40 persennya barulah untuk keperluan kesekretariatan.

“Sementara untuk sewa kantor saja di sini, Rp20 juta pertahunnya. Saya kontrak selama lima tahun dan membayar Rp100 juta. Tidak ada tambahan dana lain kecuali dana pembinaan. Dan untuk menutupi biaya kebutuhan partai, ya sudah jadi tanggungjawab seorang pimpinan untuk menjadi sumber lain,” jelasnya saat ditemui di kantornya.

Selanjutnya, terkait perombakan pengurus, ia menyebut jika di NasDem ada program Indonesia Memanggil. Program tersebut memungkinkan untuk memasukan orang-orang yang militan. Sebaliknya menggeser mereka yang dinilai tidak produktif lagi.

“Terakhir, terkait masalah bahwa saya belum memberikan SK dan stempel kepada pengurus DPC dan DPRt, itu karena sampai saat ini NasDem masih melakukan verifikasi faktual. Masalah di lapangan, ada beberapa pengurus DPC pindah ke partai lain makanya SK belum kami bagi karena ada perubahan. Termasuk stempel belum kami serahkan karena di sini kami masih pakai barang itu,” terangnya.

Terkait tuntutan untuk mundur, Rasing mengaku siap. Asalkan, prosesnya jelas. Misalnya tuntutan para pendemo itu diproses di tingkat DPW lalu masuk ke DPP. Jika akhirnya, DPP NasDem mengamini Rasing agar mundur, maka ia pun siap.

“Saya siap jika memang perintah DPP harus mundur. Namun semua ini ada prosesnya. Masalah ini juga akan segera kami komunikasikan ke tingkat DPW,” tandasnya.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan