Ratusan Orang Datangi Kantor Bupati Konawe, Oknum Kades Diduga Jual Tanah Warga

  • Bagikan
Warga Desa Tunduwatu mendatangi Kantor Bupati Konawe sehubungan permasalahan tanah, Senin (23/9/2019). (Foto: Istimewa)
Warga Desa Tunduwatu mendatangi Kantor Bupati Konawe sehubungan permasalahan tanah, Senin (23/9/2019). (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Ratusan warga Desa Tunduwatu, Kecamatan Morosi mendatangi Kantor Bupati Konawe, Senin (23/9/2019). Mereka geram atas tindakan Kepala Desa Tunduwatu, Edison yang dikabarkan memperjualbelikan tanah masyarakat atau ulayat kepada PT Obsidian Stainless Stell (OSS) tanpa sepengetahuan ahli waris.

Salah seorang perwakilan massa, Ilham Killing, mengatakan kades Tunduwatu diduga memanipulasi pembuatan Surat Keterangan Tanah (SKT) di lokasi tanah ulayat tanpa sepengetahuan rumpun pewaris. Tanah di kawasan mega industri PT OSS itu, kabarnya dijual kepada pihak PT OSS senilai Rp 70 juta per hektare. Ia pun meminta jika benar Badan Pertanahan Nasional Konawe mengeluarkan sertifikat bodong, oknum pegawai BPN itu harus ditindak secara tegas.

“Tanah Walaka (adat) yang terjual sudah 100 hektare. Padahal itu jelas-jelas melanggar UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria yang menjamin keberadaan tanah kelompok masyarakat atau ulayat. Parahnya lagi, kepala Desa Tunduwatu meminta imbalan Rp 20 juta atas setiap luas tanah yang terjual,” jelas Ilham Killing, Senin (23/9/2019).

Aksi massa tersebut langsung ditemui oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand.

Dikatakan Ferdinand, pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait guna menjelaskan persoalan tersebut. Apabila terdapat persoalan bersifat administrasi pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak BPN Konawe. Sementara apabila ditemukan tindakan bersifat pidana Pemda akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

“Paling lambat besok harus ada informasi. Tolong warga percayakan ke kami untuk menindaklanjuti,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Konawe, Benny Setiadi Burhan menyebut pihaknya juga segera membentuk panitia khusus mengakomodir aspirasi warga Desa Tunduwatu. Jika terbukti melanggar, pihak dewan akan mendesak bupati Konawe mengambil sikap tegas terhadap oknum kades Tunduwatu.

“Insya Allah Jumat nanti teman-teman DPRD Konawe turun ke lapangan melihat fakta sehingga kita bisa tahu lahan-lahan yang mana yang diserobot. Kita juga ingin masalah ini bisa clear secepatnya (terselesaikan),” terang Benny.

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan