SULTRAKINI.COM: KENDARI – Run for Palestina di Kendari menjadi puncak acara dari serangkaian kegiatan Sultra Solidarity for Palestine (SSP) mulai 30 November 2019, Minggu (8/12/2019). Kegiatan ini diikuti oleh 319 peserta yang terdiri dari masyarakat Kota Kendari dan komunitas lari yang ada di Sultra, yakni Indorunners, Kolaka berlari, Bombana runers, Riot Kendari serta BRI runers.
Setelah menghadiri Seminar Internasional Kepalestinaan kemarin, ulama Palestina, Mohammed F. H. Alghoul Nawal bersama ustad Muqodam Cholil sebagai Penasehat KNRP pusat turut hadir pada acara ini. Mohammed mengucapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia atas kepeduliannya terhadap masyarakat Palestina.
Kepedulian masyarakat Indonesia, kata dia, menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia untuk membela Palestina
“Kami bangsa Palestina terus terang saya nyatakan dari hati yang paling dalam kami berterima kasih atas semua bantuan bangsa Indonesia, baik berupa harta maupun dukungan dari pemerintah sampai rakyat, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan akan saya sampaikan hal ini kepada bangsa Palestina,” ucap Mohammed melalui Penasehat Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) pusat, Muqodam usai acara.
Panitia kegiatan juga berterima aksi atas donasi yang disalurkan untuk mengurangi beban masyarakat Palestina yang sangat membutuhkan uluran tangan tersebut. Partisipasi tersebut diharapkan terus berlanjut, misalnya melalui kegiatan tersebut.
“Acara pada pagi hari ini Alhamdulillah berjalan dengan sangat baik dan ini bukti bangsa Indonesia mencintai bangsa Palestina. Acara-acara seperti ini baik sekali kita adakan karena banyak sekali masukan supaya kita diadakan setiap tahun,” ucap panitia, Muqodam.
KNRP Sultra, Duta Palestina, dan Sahabat duta Palestina sebelumnya melaksanakan tiga rangkaian kegiatan dalam rangka Sultra Solidarity For Palestina (SSP) sejak 29 November 2019, yakni Tablik Akbar di Masjid Al Alam pada 30 November 2019, di hari yang sama mengadakan acara Gala Dinner di Balroom Hotel Zahra Kendari, dan Seminar Internasional Kepalestinaan pada 7 November 2019.
Laporan: Rohiyani
Editor: Sarini Ido
