Rencana Penolakan Munas Kadin di Kendari Dianggap Tak Berdasar dan Merugikan

  • Bagikan
Ketua KIK Squad Sultra, Kaisar Kalenggo SH, (Foto: Ist)
Ketua KIK Squad Sultra, Kaisar Kalenggo SH, (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Adanya isu rencana aksi unjuk rasa penolakan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia ke VIII yang digalang sejumlah elemen masyarakat mendapat perhatian. Bagaimana tidak, aksi tersebut dianggap tak berdasar, apalagi hanya karena persoalan Covid-19.

Ketua KIK Squad Sultra, Kaisar Kalenggo SH menegaskan, bahwa Munas Kadin ke VIII yang akan diselenggarakan di Kota Kendari sudah melalui pertimbangan yang matang.

Pria yang juga sebagai pengurus dalam Kamar Dagang Industri Sutra ini menyebutkan, bahwa aksi penolakan yang akan digelar ini hanya sebuah klise. Artinya, penolakannya tak prinsip sehingga dapat merugikan daerah sendiri.

Baginya, Munas Kadin ke- VIII ini tidak hanya sekedar Munas biasa. Namun, manfaatnya sangat besar bagi masyarakat di Bumi Anoa yang kita cintai ini.

“Misalkan, dengan Munas Kadin tentunya kan banyak pengusaha dan investor yang berkunjung. Nah, disinilah kesempatan daerah kita dapat diintip oleh investor. Entah itu soal potensi wisata, potensi sumber daya alam, dan potensi SDM daerah kita sendiri,” kata Kaisar dalam keterangan persnya, Minggu (20/06/2021).

Kaisar bilang, unjukrasa dilakukan boleh-boleh saja, karena itu adalah langkah yang demokratis. Namun, subtansinya harus jelas dan berdasar. Jika demonstrasi tersebut, menginginkan tujuan yang pragmatis, maka otomatis harus ditanggapi. Dia menginginkan teman-teman elemen masyarakat yang menolak, sebaiknya duduk berdiskusi jika ada persoalan.

“Kita inginkan Munas Kadin ini dapat terselenggara dengan baik. Makanya justru kita harus mendukungnya. Apalagi ini bagian dari kesempatan untuk memperkenalkan potensi Daerah kita ke orang luar,” ujarnya.

Dia membeberkan bahwa kegiatan Munas Kadin ke- VIII ini sangat mematuhi Protokol kesehatan. Panitia Kadin Sultra, sudah melibatkan Satgas Covid-19, dan semua tamu akan divaksin sebelum datang di Kota Kendari.

Senada, Koordinator Media Center Munas Kadin, Laode Rahmat Apiti dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa unjuk rasa atau demonstrasi sah-saha saja dalam penolakan, namun harus disampaikan secara elegan bahkan akan lebih baik jika disampaikan secara dialog apa keluhannya atau tuntutannya.

“Kalau perlu mereka ke Kadin (kantor, red) kami akan terima dengan humanis. Namanya aspirasi tidak akan seragam tapi akan ada titik temu dan demo bagian dari dialektika demokrasi,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Bung Odet ini bilang, Munas Kadin Indonesia di Kendari tetap berjalan sebagaimana rencana dan sesuai agenda Munas. Jadi berbagai kiritikan dan sarankan akan Munas silahkan disampaikan secara baik akan terima, apalagi aspirasi dari kawan-kawan mahasiswa.

“Kawan yang demo silakan ke Kadin sampaikan masukan dan kritiknya, gunakan cara-cara yang “ningrat” dalam menyampaikan aspirasi. Kami terbuka 24 jam aspirasi makin variatif makin bagus karena akan melahirkan berbagai ide-ide yang cerdas,” ujarnya.

Pembukaan Munas Kadin Indonesia direncanakan akan dilaksanakan di pelataran Masjid Al-Alam Teluk Kendari pada tanggal 30 Juni, pekan depan.

Untuk Munas nanti, hampir seluruh pengurus Kadin Daerah se- Indonesia sudah menyatakan kesiapan kehadirannya. Saat ini pengurus Kadin Sultra melalui panitia lokal telah melakukan persiapan sekitar 90 persen demi suksesnya Munas Kadin di Kendari ini.

Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan