Ribuan Uang Palsu Ditemukan BI Sultra

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: Sebanyak 2.193 lembar uang palsu ditemukan beredar di Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam kurun waktu Januari hingga Nopember 2016.

Uang yang menyerupai asli itu terdiri dari pecahan Rp100.000 sebanyak 207 lembar, pecahan Rp50.000 sebanyak 1.985 lembar, dan pecahan Rp20.000 satu lembar.

Koordinator Komunikasi Perwakilan BI Sultra, Dedy Prasetyo mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan waspada dengan peredaran uang palsu di daerah ini.

“Dalam melakukan transaksi secara tunai, harus memperhatikan dan meneliti setiap lembaran uang yang diterima sehingga tidak menjadi korban dari peredaran uang palsu,” kata di Kendari. 

Uang palsu itu ditemukan oleh Bank Indonesia Sultra berdasarkan hasil temuan aparat polisi dan masyarakat yang melapor dan menyerahkan uang palsu kepada BI Sultra.

Ditanya nilai nominal dari uang palsu tersebut, Dedy Prasetyo mengatakan uang palsu tidak bisa disebutkan nilai nominalnya.

BI, kata dia, hanya bisa menyebut jumlah lembaran uang palsu yang ditemukan. 

Pengedar uang palsu kata dia, biasanya memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat dalam bertransaksi memakai uang palsu. 

“Masyarakat baru sadar telah menjadi korban peredaran uang palsu, ketika menyetorkan uangnya ke bank,” katanya.

Dalam mencegah peredaran uang palsu di daerah ini, kata dia, pihak BI terus menerus melakukan sosialisasi membedakan uang palsu dari uang asli kepada masyarakat. 

“Membedakan uang asli dengan uang palsu dapat dengan cara dilihat, diraba dan diterawang,” katanya.

Menurut dia, uang asli bila dilihat warnanya terang, sedangkan uang palsu warnanya buram.

Di pojok kanan bawah uang asli, kata dia, terdapat optical variabel ink (OVI) yang bila diperhatikan dari sudut pandang yang berbeda akan berubah warna dari warna hijau ke magenda. 

Sedangkan di sisi belakang uang asli pasti ada benang pengaman yang ditanam dalam uang kertas.

Sementara bila diraba pada bagian angka, huruf, dan gambar pahlawan dalam uang asli akan berasa kasar, sedangkan uang palsu jika diraba terasa licin.

Jika diterawang pada sebelah kanan uang asli terdapat gambar pahlawan, kemudian di bawah nilai nominal juga terdapat lingkaran bertuliskan Bank Indonesia. 

“Kalau masyarakat sudah bisa membedakan uang asli dan uang palsu, maka tidak akan menjadi korban dari peredaran uang palsu,” kata Dedy Prasetyo.

Sumber: antara

  • Bagikan