RSUD Muna Butuh Stok Darah, Pencarian BDH Belum Berakhir

  • Bagikan
Penanggungjawab UTD RSUD Muna, dr. Elviani Zuhria, SPPK, MKes (tengan jilbab hitam duduk), Aisyah.S.Kep Ns (kedua kiri duduk), Wa Ino (ketiga kiri duduk). (Foto: La Ode Alim/SULTRAKINI.COM)
Penanggungjawab UTD RSUD Muna, dr. Elviani Zuhria, SPPK, MKes (tengan jilbab hitam duduk), Aisyah.S.Kep Ns (kedua kiri duduk), Wa Ino (ketiga kiri duduk). (Foto: La Ode Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Upaya memenuhi kebutuhan darah di Rumah Sakit Umum Daerah Muna dilakukan Kontukowuna Institut bersama Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dengan gencar mensosialisasikan Bank Darah Hidup (BDH). Misalnya, di Akademi Kebidanan Paramata Muna, Sulawesi Tenggara pada Jumat, 20 April 2018.

Menurut Penanggungjawab UTD RSUD Muna, dr. Elviani Zuhria, SPPK, MKes, pihak rumah sakit membutuhkan stok sekira 900 kantong darah untuk pasien selama setahun. Bahkan pihak rumah sakit harus ke UTD di Kendari bila terjadi kekurangan stok kantong darah. Banyaknya kebutuhan itu, perlu adanya tenaga relawan sebagai pendonor, salah satunya, peran BDH.

“Dengan kita melakukan sosialisasi, banyak yang mendapatkan pengetahuan tentang donor darah, banyak penyambung ‘lidah kami’ (menyebarkan), mereka paham dan mengerti pasti mau mendonorkan darahnya, kami terbantu menyelesaikan masalah darah yang kurang di RSUD Muna,” kata Elviani kepada SultraKini.Com.

Ada satu kendala lainnya stok darah kurang, yakni rusaknya fasilitas penampung atau kulkas darah diduga kurang stabilnya aliran listrik. Dari tiga kulkas, dua kulkas rusak berkapasitas 100 kantong darah. Sementara satunya hanya menampung 50 kantong darah di UTD Muna.

“Adanya Kontukowuna Institut, semoga bisa menjadi database BDH, pemerintah bisa menambah tenaga di UTD dalam bentuk PNS, serta sarana pendukungnya. Dengan tujuan bisa melayani maksimal 24 jam. Saat ini, PNS UTD lima orang dan honor tiga orang,” ucap Elviani.

Salah seorang tenaga medis, Aisyah.S.Kep Ns mengungkapkan tenaga medis RSUD Muna di kegiatan BDH sebanyak lima orang. Sebagai petugas, perannya memeriksa tes golongan darah, tekanan darah, hemoglobin, dan operasional donor darah.

“Dari 50 mahasiswa Akbid Paramata angkatan satu dan dua, 17 orang yang bersedia dijadikan sebagai BDH dan dua orang langsung dilakukan donor darah,” terangnya.

Koordinator Kontukowuna Institut, Wa Ino mengharapkan masyarakat bisa berpartisipasi menjadi relawan BDH guna memenuhi kebutuhan stok darah di RSUD Muna. Tujuannya, pasien yang kekurangan darah bisa tertolong dan ditangani tenaga medis dengan cepat.

“Bisa langsung hubungi nomor handphone 085398171334 atau datang langsung ke kantor UTD samping Masjid Baitul Makmur Raha untuk dijadikan database,” jelasnya.

 

Laporan: La Ode Alim

  • Bagikan