RSUD Muna Terlantarkan Lagi Pasien

  • Bagikan
Pasien La Kandari dalam mobil ambulance yang terlantar diteras ruang UGD karena tidak ada dokter, Rabu (1/8/2018/. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Pasien La Kandari dalam mobil ambulance yang terlantar diteras ruang UGD karena tidak ada dokter, Rabu (1/8/2018/. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Kembali terjadi peristiwa menyayat hati akibat buruknya pelayanan RSUD Muna, yang kerap dikeluhkan pasien. Kali ini datang dari pasien La Kandari (74) diagnosa penyakit strok, Rabu (1/8/2018).

Pasalnya, pasien dari Desa Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, yang tiba di RSUD Muna pada pukul 15.00 Wita, sempat terlantar diteras ruang UGD.

Kejadian itu terjadi sekitar 20 menit akibat tidak adanya dokter yang melayani pada saat itu, hingga keluarga memilih membawa kembali pasien pulang ke rumah dengan jarak tempuh sekitar 60 Kilometer.

Keluhan itu datang dari kerabat pasien, Waode Pe kepada SultraKini.Com. Kata dia, setibanya di RSUD Muna, langsung disampaikan oleh perawat jaga kalau tidak ada pelayanan karena dokter tidak ada. Sontak pihak keluarga kebingungan mau dirujuk kemana lagi sebab kondisi pasien kritis.

“Tidak tahu mau berobat kemana lagi, karena setahu kami rumah sakit itu 24 jam terbuka pelayanannya. Mana jarak ke sini dengan jalan yang rusak butuhkan waktu sekitar 2 jam. Intinya kita keluarga sangat kecewa,” ungkapnya saat hendak membawa pulang pasien.

Anak pasien, Indriati dengan raut wajah sedih bercampur marah turut menyampaikan kekecewaannya atas tidak adanya pelayanan dalam kondisi ayahnya butuhkan perawatan intensif.

“Apa gunanya dokter kita sudah didepan rumah sakit tapi tidak ada dokter, saya punya orang tidak sadarkan diri dan butuh oksigen. Saya takut meninggal jadi saya bawa pulang saja dirumah, daripada ayah saya mati disini tanpa adanya tindakan. Kalau terjadi sesuatu sama ayah saya, kami akan tuntut rumah sakit,” teriaknya yang nampak teteskan air mata.

Sementara itu, SultraKini.Com yang mencoba konfirmasi kepada perawat jaga saat itu hanya memilih bungkam dan terkesan menghindari awak media.

“Kita tidak tahu siapa dokter yang piket yang tau itu dibagian pelayanan, kita juga tidak mungkin merawat kalau tidak ada intruksi dari dokter seperti kasih obat atau memasangkan infus,” singkat seorang perawat yang bergegas berlalu.

Direktur RSUD Muna, dr. Agus Susanto, yang tiba sekitar pukul 16.30 Wita di ruang UGD saat dikonfirmasi, mengatakan tidak mengetahui alasan dokter tidak masuk merawat.

“Saya tidak tahu, tapi saya sudah panggil bidang pelayanan, apa maksud dokter tidak masuk biar jelas apa tuntutan kepada rumah sakit,” ujarnya.

Dia menambahkan di ruang UGD terdapat lima dokter jaga namun tiga diantaranya izin, yakni dr. Muhidin yang izin melalui bidang kepegawaian, dr. Murfad izin keluar kota dengan agenda dakwah, dr. Marlin dinota tugaskan di Puskesmas Katobu namun ditarik karena tidak berlaku.

“Kalau dr. Baynuddin baru selesai jaga, sementara dr. Lely tidak mau datang jaga, tapi saya suruh panggil biar dia konfirmasi. Karena jadwalnya sudah diatur tapi kita tunggu konfirmasi dari bidang pelayanan,” ungkapnya.

Pantauan SultraKini.Com sampai pukul 17.30 Wita, dr. Lely belum terlihat diruang UGD RSUD Muna.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan