Salah Kaprah Tentang Pemimpin Masa Kini dan Masa Depan

  • Bagikan
Neny Andriyani.Foto:ist

Realita Pemimpin Zaman Now

Dilema memilih pemimpin kembali menghiasi dunia perpolitikan hari ini, sosok pemimpin yang sangat diharapkan mampu mengayomi dan melindungi umat, dari cengkraman kuku-kuku tajam para pemangsa kafir prnjajajah yang sedang menjelma menjadi manusia pura pura baik (Purba), betapa politik pencitraan dan kepentingan  sudah menjadi tradisi dari sistem demokrasi, dengan memiliki senjata ampuh yaitu asas kebebasan dan asas manfaat yang sudah banyak menimbulkan huru-hara  disana sini. Kasus perdata maupun kasus pidana tak kunjung menurun justru tiap tahun semakin bertambah. Entah apa yang akan terjadi pada negeri indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan ulama ternama, demi memperoleh “kemenangan yang tersandra” hingga hari ini, sehingga membuat para pendukung penguasa yang pro terhadap sistem demokrasi, mulai mengangkat suara tentang dukungannya kepada Presiden Joko Widodo. Sebagaimana  yang dilansir oleh Jakarta. Tenaga Ahli Staf Kepresidenan(KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengaku merinding setelah mengetahui gubernur Nusa Tenggara Berat (NTB), Muhammad Zainul Majdi atau yang Karib disapa dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB), mendukung joko widodo (Jokowi) Dua periode.

“Sebagai orang beragama saya merinding, oleh karena itu saya tidak ragu, apa yang salah dari dukungannya kepada Jokowi, bahwa 5 tahun saja tidaklah cukup” kata Ngabalin saat ditemui di acara Renbuknas 98 di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).

Sungguh sangat disayangkan sosok yang dianggap dan menganggap dirinya orang yang agamis, namun sangat jauh dari Akidah islam Dan syariatNya yang sempurna. Sehingga tidak mampu berfikir cerdas dan cemerlang dalam mengenali sosok pemimpin yang benar-benar amanah dan bertanggung jawab terhadap kepentingan rakyatnya kelak. Namun kehawatiran akan munculnya orang orang yang pro dan kontra terhadap sosok pemimpin Dan sistem yang diterapkan, akan menjadi realita yang akan kita hadapi pada Setiap episode perpolitikan yang menitikan beratkan pada kepentingan Dan keuntungan semata.

 

Demokrasi Melahirkan Pemimpin Y=yang Anti Terhadap Syariat

Sistem demokrasi Adalah sistem yang menganut ideologi kapitalis sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Dengan paham kebebasan sebagai salah satu ciri khasnya. Sejarah mencatat sejak diberlakukannya sistem demokrasi hingga hari ini telah terbukti kegagalan demi kegagalan dalam seluruh aspek kehidupan. Sebagai salah satu contohnya adalah dalam aspek politik, lihatlah bagaimana kacau dan ambruknya sistem perpolitikan dunia khususnya indonesia, walaupun memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah namun rakyat tidaklah secara merata Merasakan kesejahteraan yang hakiki. Justru yang terjadi adalah persaingan politik uang dan kepentingan yang menjadi fokus utama demi kesejhteraan asing dan aseng. Belum lagi masalah dan dampak yang ditimbulkan oleh sistem demokrasi yaitu melahirkan para pemimpin yang pro terhadap hukum thogut dan anti terhadap hukum syariat islam. Setidaknya ada beberapa point yang mesti dipahami mengapa dan untuk apa para penguasa tetap menjunjung tinggi ideologi kapitalis sekuler ala demokrasi yaitu:

  • Penguasa maupun ummat tidak memahami secara utuh konsep ideologi islam beserta seperangkat aturan syariat islam kaffah yang sangat menjujung tinggi Al Quran dan As sunnah yang merupakan kalamullah sekaligus wasiat anti maksiat dari Rosulullah Saw.
  • Penguasa maupun ummat yang tidak mau tau dan malas mencari tau betapa pentingnya memahami Aqidah islam dan syariat islam.
  • Penguasa maupun ummat yang mengalami buta hati dan mati rasa terhadap kondisi seluruh kaum muslimin yang saat ini mengalami kodzoliman dan pembunuhan dinegeri negeri islam dunia.
  • Penguasa maupun ummat yang sudah merasa aman dan nyaman dalam sistem demokrasi hingga rela menentang syariat Allah Swt.
  • Penguasa maupun ummat yang dihinggapi sifat sombong lagi angkuh hingga berhasil dibutakan oleh harta, tahta, dan wanita demi kekuasaan duniawi yang menipu.

Solusi Islam Dalam Melahirkan Pemimpin Tangguh dan Amanah

Islam adalah agama Rahmatan lil alamin, dan telah terbukti #banyak masyarakat yang alergivdengan istilah “khilafah islamiyah” khilafah berasal dari kata “kha-la-fa” yang artinya menggantikan.

Devinisi khilafah sendiri merupakan preposisi dari kata khalifah, kata khalifah diambil berdasarkan surat al baqarah ayat 20 yang artinya “ Dan tuhanmu berkata kepada malaikat sesungguhnya Aku menjadikan diatas bumi ini seorang khalifah”.

Sosok pemimpin idaman ummat adalah pemimpin yang selalu dirindukan dan akan selalu dikenang hingga akhir di akhir zaman. Sebagaimana Rosulullah Saw sebagai Nabi sekaligus pemimpin seluruh kaum muslimin yang begitu tangguh,pantang menyerah dan gagah berani, telah berhasil meruntuhkan sistem jahiliyah yang pernah eksis dikota mekkah yang terkenal dengan kemusyrikanya, namun tidaklah cukup hanya dengan penaklukan kota mekkah saja, Rosulullah Saw dan para sahabat tetap menjalankan misi utamanya, yaitu terus berdakwah dan jihad di seluruh jazirah arab dan sekitarnya.

Bahkan ketika Rosulullah Saw telah wafat, kemudian misi dakwah dan jihad fisabilillah tidak akan pernah berubah dan telah menjadi metode baku, yang terus dilanjutkan oleh para khalifah pertama hingga khalifah yang terakhir.

Dalam sajarahnya khalifah merupakan suatu gelar yang diberikan untuk pemimpin umat islam setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, yang dikenal dengan para “Khulafaur Rasyidin” atau “Amir Al-Mu’minin”.

Maka sangat disayangkan jika ada seorang muslim yang mengaku beeiman kepada Allah Swt dan RosulNya, namun enggan untuk menerapakan atau menolak diterapkannya syariat islam diseluruh aspek kehidupan. Sungguh telah terbukti selama 13 abad lamanya khilafah menjadi negara super power dan sistem yang paling sempurna dan paripurna dalam mengayomi sekaligus menjadi perisai bagi umat dari berbagai macam bentuk kedzoliman dimuka bumi ini. Sebagaimana khalifah Umar Bin Khattab Sebagai Ikon pemimpin yang selalu berusaha mengurusi rakyatnya dengan sepenuh hati, hingga pada suatu hari seorang sahabat melihat Khalifah Umar masuk ke sebuah rumah, lalu pada pagi harinya, si Sahabat pergi untuk mengetahui siapakah yang berada didalam rumah tersebut. Ternyata, rumah tersebut dihuni oleh seorang tua yang buta dan lumpuh. Subhanallah.

Oleh sebab itu jika kita benar benar merindukan dan menginginkan sosok pemimpin yang tangguh dan sholeh seperti khalifah Umar Bin Khattab maka perjuangkanlah hukum hukum Allah Swt dengan Dakwah untuk mengajak dan berjuang bersama untuk mengembalikan kehidupan islam yang mulia, karena hanya dengan sistem islam yang akan melahirkan pemimpin tangguh dan amanah Insya Allah. Maka jika masih ada yang menolak ataupun merasa alergi dengan syariat islam dan khilafah, maka perlu dipertanyakan keislaman dan akidahnya.

Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS Al-Maidah Ayat:48  “Maka putuskanlah perkara di antara mereka dengan apa yang diturunkan Allah Swt, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka (dengan) meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu”. Saat nya cerdas dalam memilah dan memilih calon masa depan yang benar-benar akan mampu memikul amanah dan tanggung jawab keummatan, semata-mata hanya untuk meraih keridhoan Allah Swt. Wallahu Alam Bishowwab

Oleh: Neny Andriyani

  • Bagikan