SULTRAKINI.COM: KENDARI – Same Hotel Indonesia kembali kembali menghadirkan Hotel baru di Kota Kendari yakni Same Boutique Hotel yang telah resmi di buka pada Rabu (19/9/2018).
Berbeda dengan Same Hotel Kendari, Same Boutique Hotel menawarkan suasa klasik, nanum sama-sama menawarkan fasilitas hotel bintang tiga.
General Manager Same Hotel Indonesia, Mahmud Masud, mengatakan Same Boutique merupakan Manajemen Group Same Hotel Indonesia yang ke-7 sejak pertama kali dibangun di Kota Makassar.
“Same Boutique Hotel Kendari, sudah hotel yang ke 7, kami sudah memiliki 6 hotel yakni Same Hotel Makassar, Malang, Kendari, Cepu, Same Resort Bira Beach dan Sutomo Hotel Makassar,” ungkap Mahmud Masud, Rabu (19/9/2018).
Menurut Mahmud, pihak membangun dua hotel di Kota Kendari karena dinilai daerahnya sangat aman dan nyaman. Kemudian Kendari merupakan daerah yang berkembang.
“90 persen tenaga kerja berasal dari Kendari, selebihnya dari Makassar dan Malang. Saya juga berharap pemerintah bisa membuka ruang untuk mendukung pengembangan bisnis,” ujanya.
Saat ini fasilitas yang ada kamar hotel sebanyak 94 kamar, terdiri dari 68 kamar delux, 24 kamar premium dan ada 2 kamar suite, serta 3 ruang meeting (meeting java, borneo dan celebes).
“Kami hadir di sini untuk melayani masyarakat Sultra dan berusaha menjadi salah satu icon. Kota Kendari terus berkembang dari berbagai aspek sesuai dengan zaman,” pungkasnya
Konsep desain Same Boutique Hotel sangat klasik, mulai dari dinding berwarna cream dan putih dihiasi dengan gambar-ganbar sepeda, kursi sofa berbentuk batik, dan kursi cafe terbuat dari kayu.Sedangkan Same Hotel Kendari yang terletak di Bay Past terlihat elegan dan mewah.
Pemilihan lokasi Same Boutique ini sangat strategis di sekelilingnya ada beberapa Kantor Pemerintah Kota, Rumah Sakit dan Citra Leand.
“Konsep hotel Same Boutique ini sangat sederhana di banding Same Hotel Kendari yang terlihat mewah,” tambanya
Ke depan Same Boutique Hotel Kendari akan menyiapkan kafe terbuka di depan hotel untuk tempat nongkrong masyarakat Sultra dari berbagai kalangan.
Laporan: Rifin
Editor: Habiruddin Daeng
