Santri Ponpes Tahfidz Quran Barakati Kendari Diproteksi Dini dari Peredaran Gelap Narkotika

  • Bagikan
Penyuluhan BNNP Sultra tentang bahaya penyalahgunaan narkotika di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Barkati Kota Kendari. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara melalui kegiatan Insert Konten melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan dan dampak narkoba di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Barkati, Kamis (21/1/2021).

Penyuluh Narkoba Ahli Muda, M Syarif dan Lily Syaus di hadapan anak-anak pesantren mengingatkan, bahwa penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya dan jenisnya tidak hanya satu. Anak pesantren juga dijelaskan tentang pengertian narkotika, golongannya, psikotoprika, bahan adiktif, dan obat-obatan terlarang.

“Penyalahgunaan narkoba berdampak pada fisik maupun sosial, kesehatan dan terhadap keamanan,” ujarnya pada tema materi Santri/Santriwati Emas Tanpa Narkoba.

Tidak hanya berdampak buruk bagi diri sendiri dan lingkungan, anak-anak pesantren juga dijelaskan tentang ancaman hukum jika menyalahgunakan narkotika. Termasuk tips apa saja untuk menghindari narkotika dan cara mendeteksi dini pecandu narkotika.

“Harapan kita dengan sosialisasi ini, santri/santriwati Pondok Pesantren Tahfizul Quran Barakati Kelelurahan Anggoeya, Kota Kendari bisa menjadi imun sehingga mampu memproteksi dirinya dalam mencegah bahaya narkoba, mampu menerapkan pola hidup sehat, serta bagaimana pencegahannya kepada teman, keluarga, dan lingkungan masyarakat,” jelasnya.

Penyuluhan BNNP Sultra tentang bahaya penyalahgunaan narkotika di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Barkati Kota Kendari. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizul Quran Barakati, Laode Safiudin, mengaku sangat berterima kasih atas kunjungan BNNP Sultra untuk memberikan edukasi bahaya penyalahgunaan narkotika. Terlebih, modus penyelundupan narkotika beraneka ragam, misal berbentuk permen. Tentu ini, kata dia, sangat penting diketahui sejak dini oleh anak-anak pesantren.

Ia berharap, 90an orang santri di pondok tersebut memahami dan ikut mencegah peredaran gelap narkotika.

“Materi seperti ini sangat penting sekali buat kami khususnya bagi para santri, mereka bisa mengetahui jenis-jenis narkoba sehingga bisa terhindar dari penyalahgunaannya,” ucapnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan