Sebanyak 65 Kelurahan di Kendari Terima Bantuan Bibit Sayur dan Obat

  • Bagikan
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari bersama jajarannya saat menyerahkan bantuan bibit kepada pengurus kelompok dasar wisma di Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kamis (24/5/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari bersama jajarannya saat menyerahkan bantuan bibit kepada pengurus kelompok dasar wisma di Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kamis (24/5/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pertanian menyalurkan bibit sayuran dan bibit tanaman obat-obatan (Toga) di 65 Keluharan se-Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/5/2018). Penyerahan bibit langsung kepada pengurus dasa wisma.

Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Sitti Ganef mengatakan tujuan penyaluran bibit tanaman tersebut guna pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok-kelompok dasa wisma ataupun keluarga di lingkungan setempat serta meningkatkan pertanian dengan memanfaatkan pekarangan-pekarangan di sekitaran rumah.

Giat ini, bagian dari stimulan kepada masyarakat dalam membudidayakan sayuran sehingga tak bergantung pada ketersediaannya di pasaran.

“Ini kita berikan stimulan kepada masyarakat agar mereka mampu dan bisa menjadikan lingkungan sekitar itu sebagai pasar sendiri, khususnya untuk kebutuhan sayuran, seperti sawi misalnya. Jadi saat butuh sayur tidak harus ke pasaran lagi,” ucap Ganef ditemui di lokasi penyerahan bibit ke pengurus dasa wisma di Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kamis (24/5/2018).

Sementara tanaman obat penting untuk memberikan pertolongan pertama, ketika warga setempat sedang sakit ringan atau kebutuhan herbal lainnya yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan.

“Misalnya kalau ada yang sakit panas atau sakit pinggang, itu tidak perlu lagi ke puskesmas, kalau ada tanaman kumis kucing itu bisa langsung di rebus, ambeyen bisa kita langsung rebus, muntaber misalnya ada jambu biji. Itu salah satu sasaran kita bagi kelompok-kelompok masyarakat,” jelas Ganef.

Dirinya berharap, bantuan tersebut terus berkelanjutan setiap tahun sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya dan kebutuhan masyarakat akan sayuran bisa tercukupi. Dampaknya pun membantu pemerintah tidak melakukan impor lagi di daerah-daerah sekitar.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Bantuan ini bersumber dari pembenihan Dinas Pertanian sendiri melalui anggaran APBD,” tambahnya.

 

 

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan