Sejumlah Sesepuh PDIP Wakatobi Tinggalkan Paslon Haliana-Ilmiati Daud

  • Bagikan
Konferensi pers di Sekretariat Partai Golkar. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Mendekati pemilihan kepala daerah Desember 2020, sejumlah pengurus PDIP meninggalkan pasangan calon bupati dan wakil bupati, Haliana-Ilmiati Daud. Padahal, partai ini merupakan pengusung paslon 02 ini pada Pilkada Wakatobi 2020.

Sedikitnya tujuh orang sesepuh PDIP memilih mendukung paslon nomor urut 01 Arhawi-Hardin La Omo. Mereka adalah lima pengurus DPC PDIP Wakatobi, yaitu, Ketua Bapillu PDIP Wakatobi Muhammad Syawal, Ketua Bidang Kaderisasi Supardi, Ketua Badan Kehormatan Partai La Ode Masiuddin, Wakil Ketua Baguna La Ode Anwar, Sekretaris Bidang Eksternal Suprianto. Sisanya pengurus PAC, yakni Ketua PAC Tomia, M. Madamin dan Ketua PAC Kaledupa, Sawaruddin.

Ketua Bappilu PDIP Wakatobi, Muhammad Syawal, mengaku sejumlah kader PDIP memilih melawan keputusan partainya, sebab paslon Arhawi-Hardin La Omo dinilai menawarkan politik mundi-mundi (senyum-senyum) walaupun paslon terus didera isu fitnah.

“Hal ini sama dengan anjuran agama, dimana senyum adalah ibadah,” kata Muhammad Syawal di Sekretariat Partai Golkar, Kamis (12/11/2020).

Selain itu, paslon Arhawi-Hardin La Omo dianggap menjadi pasangan serasi dan saling melengkapi. Arhawi merupakan pengusaha dan politisi yang sukses, mampu membawa Partai Golkar dari satu kursi menjadi sembilan kursi di DPRD Wakatobi. Sementara Hardin La Omo, seorang birokrat dan politisi, serta berprestasi ketika menjabat anggota DPRD Buton dan Sekda Wakatobi selama 10 tahun.

“Saya yakin dan percaya, ke depannya Wakatobi semakin maju di tangan dingin pasangan HALO,” ucapnya.

Ia mengaku, pilihan itu bagian dari sikap pribadinya yang sudah dipertimbangkan sehingga dirinya akan menerima apa pun risiko ke depannya.

Sekretaris Bidang Eksternal PDIP Wakatobi, Suprianto, menambahkan sebagian besar simpatisan PDIP memilih mendukung pasangan HALO.

Sementara Ketua Bidang Kaderisasi PDIP Wakatobi, Supardi, mengatakan dirinya tidak mnedukung paslon Haliana-Ilmiati Daud dengan alasan ketika yang bersangkutan menjabat Ketua DPC PDIP Wakatobi, kursi partai di dewan turun dari delapan kursi menjadi lima kursi.

“Tidak mungkin saya memilih pemimpin gagal, tidak mungkin saya naik di perahu yang bocor,” tambahnya.

Adanya dukungan dari kader PDIP, calon bupati Wakatobi, Arhawi mengaku berterima kasih sebab makin memperkuat dan memperlebar kemenangannya pada Pilkada 2020. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan