Sembilan Perwakilan Buteng Maju di OSN Tingkat Provinsi

  • Bagikan
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sabaruddin (foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sabaruddin (foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Sedikitnya sembilan siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) akan mewakili daerah di perlombaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Buteng, Sabaruddin berharap perwakilan siswa tersebut memberikan hasil memuaskan, meski belum sempat mengkarantina para peserta.

“Kalau mau sampai puncak itu, siapa sih yang tidak mau. Kami tidak memiliki target yang muluk-muluk, karena kita juga melihat keadaannya anak-anak, juga sebelum berangkat kami tidak sempat karantina mereka. Mudah-mudahanlah kita berada di tengah-tengah, itu sudah cukup,” katanya, Kamis (19/4/2018).

Keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendalanya. Sebab Pemda setempat sedang fokus meningkatkan pembangunan infrastruktur di 2018.

“Insya Allah tahun depan anggaran dinas sudah mulai leluasa, karena infrastruktur sudah 80 persen terselesaikan,” tambahnya.

Upaya kedepannya, pihaknya akan memberikan terapi berupa pelatihan atau karantina bagi para siswa yang akan mewakili daerah di kompetisi.

“Kalau anggarannya itu jelas, seperti jika ada juara kabupaten ada terapi-terapi tertentu kepada para juara sehingga di tingkat provinsi juga anak-anak ini bisa percaya diri, dan mereka bisa membawa harum nama daerah sampai ke tingkat nasional,” ujarnya.

Utusan Buteng di OSN tingkat Provinsi berasal dari juara I, II, dan III tingkat kabupaten dengan mata pelajaran dipertandingkan Matematika, IPA dan IPS.

Keikut sertanya di kompetisi tersebut, turut dibiayai pemerintah provinsi khusus juara I. Sementara juara II dan III dibiayai instansi terkait dan kepala sekolah yang bersangkutan. Misalnya pemberian uang saku.

 

Laporan: Ali Tidar

  • Bagikan