Sementara Waktu TKA dan Turis Tiongkok Dilarang Masuk Sultra, Ini Antisipasi Lain Virus Corona

  • Bagikan
Ilustrasi antisipasi Virus Corona.

SULTRAKINI.COM: KENDARI – DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Pemerintah provinsi beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat antisipasi penyebaran virus Corona, Selasa (28/1/2020). Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra, Muh. Endang ini melahirkan sejumlah rekomendasi.

Rapat antisipasi penyebaran virus Corona di Sultra turut dihadiri Asisten III Setda Provinsi Zanuriah, kadis Kesehatan Sultra, direktur RS Bahteramas, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kendari, Kajati Sultra, kepala Bandara Haluoleo, perwakilan Korem 143 HO, Polda Sultra, Lanud HO, Lanal Kendari, dan Disnaker Sultra.

Rapat yang berlangsung selama 2,5 jam ini melahirkan sejumlah rekomemdasi, yakni penghentian sementara Tenaga Kerja Asing (TKA) baru dan turis asing dari Tiongkok yang akan berkunjung ke Provinsi Sultra.

“Akan dibentuk tim khusus mitigasi Corona beranggotakan Forkopimda dan pemangku kepentingan lainnya dengan SK Gubernur Sulawesi Tenggara,” jelas Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra, Muh. Endang.

Dalam rapat tersebut juga direkomendasikan untuk memperkuat pelaksanaan pemeriksaan dini di bandara dengan melengkapi petugas barang/alat pelindung diri (APD) seperti masker dan alat pelindung lainnya. dengan adanya virus yang membuat geger dunia ini, akan dilakukan peningkatan Pengawasan orang asing (POA) terutama kepada TKA di pertambangan.

Dinkes Sultra ditunjuk sebagai posko mitigasi Corona dengan call center 081144511191. Sedangkan Rumah Sakit Bahteramas ditunjuk sebagai RS rujukan terduga terpapar virus Corona.

“RS Bahteramas sudah menyiapkan dua ruang isolasi, UGD khusus dan ambulans isolasi yang bisa menjemput pasien terduga terpapar Corona. Dinkes Prov Sultra juga akan memperkuat puskemas yang ada di Morosi untuk pemantauan dan penanganan penyebaran virus Corona khususnya bagi TKA Virtu,” terang Endang.

Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan tenaga kerja sekitar 70 orang akan terus melakukan pemantauan arus keluar masuk penumpang terutama TKA dan turis asing di pelabuhan udara maupun laut. Begitu juga dengan kapal-kapal pengangkut barang yang direct dari luar negeri ke pelabuhan lokal, seperti Tinanggea (Kabupaten Konawe Selatan), Morosi (Kabupaten Konawe), dan Kasipute (Kabupaten Bombana).

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan