Seorang Ibu Muda Nekat Cari Bupati Konawe. Ini Tuntutannya

  • Bagikan
Eti Hartati yang sedang menggendong anaknya saat mencari bupati Konawe di kantornya. Foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Seorang ibu muda tiba-tiba muncul di kantor Bupati Konawe, sekira pukul 15.00 Wita, Jumat (14/10/2016). Ia datang bersama anak lelakinya yang masih dalam gendongan. Sambil menyusui anaknya, ia bertanya kepada awak media ke mana staf pak bupati.

“Ke mana stafnya bupati? Saya lihat kantornya terbuka, tapi tidak ada orangnya,” ujarnya sambil mengatakan kalau dia baru saja dari ruang kantor bupati.

Kepada awak media yang berada di ruang media center Perisai Pemda Konawe, Eti Hartati mengaku, kedatangannya untuk menemui Kery Saiful Koonggoasa ialah untuk menuntut keadilan. Ia merupakan salah satu korban korupsi pembangunan pasar Sampara. “Saya yang biasa drop batu merah ke kontraktor untuk pengerjaan pasar,” katanya.

Ia mengungkapkan, selama proyek ia telah memasukan 127 kubik batu merah. Total harganya mencapai Rp74,39 juta. Sejauh ini baru Rp40 juta telah dibayarkan. Namun sisanya yang Rp39,39 juta belum terbayarkan sama kontraktor.

“Saya baru saja dari Kejaksaan, disana ketemu dengan pimpinannya. Kata dia (Kajari) dana proyek tersebut masih ada. Masih cukup untuk membayar sisa batu merah saya. Tapi masih ditahan, karena masih dalam proses hukum. Kecuali tunggu selesai sidang kasusnya, baru dana itu cair,” jelas wanita berusia 32 tahun itu.

Lanjut Eti, oleh pihak Kejari ia disarankan untuk ketemu bupati. “Siapa tahu dari pak bupati ada pertimbangannya. Saya sangat rugi gara-gara kontraktornya belum bayar batu yang saya drop,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, telah banyak masyarakat yang menuntut kontraktor pembangunan pasar, Andi Faried Salattang. Tuntutannya mulai dari upah kerja yang belum dibayarkan, hingga pembelian barang materil bangunan yang belum lunas. Kini, yang bersangkutan sudah ditetapkan jadi tersangka dan telah dinyatakan buron.

  • Bagikan