Seorang Pasien RSUD Muna Meninggal Ditengah Pemadaman Listrik Berkali-kali

  • Bagikan
Suasana haru saat pasien La Undu meninggal di ruang UGD RSUD Muna di tengah pemadaman listrik, Kamis (15/2/2018) malam. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – La Undu menghembuskan nafas terakhirnya di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, Kamis (15/2/2018). Almarhum bukanlah pejabat tinggi di daerah itu. Dia adalah warga Desa Kusambi, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat. Namun, kematian pasien RSUD Muna ini, tak diterima begitu saja oleh pihak keluarga, sebab meninggalnya almarhum di saat rumah sakit ini, mengalami pemadaman listrik berkali-kali.

La Undu menjadi pasien dan mendapat pertolongan medis di RSUD Muna setelah dia jatuh dari ketinggian sekitar 6 meter ketika mengerjakan bangunan masjid di desanya.

Ketika dia menghembuskan nafas terakhirnya, seketika ruang UGD penuh dengan suara tangisan dari keluarga terdekatnya. Mereka juga berteriak kesal, karena terjadi di saat pemadaman listrik. Pihak keluarga pun menghubung-hubungkan kematian almarhum, akibat pelayanan tak maksimal dari pihak RSUD Muna.

Misalnya, La Oleng (42), kerabat almarhum yang menyesalkan kejadian tersebut. Menurutnya, kemewahan bangunan RSUD Muna, tetapi tak dilengkapi genset untuk mengatasi pemadaman listrik di saat kondisi pasien kritis dan membutuhkan perawatan intensif.

“Masa mati lampu berkali-kali, ini bukan rumah sakit mewah, tapi beskem, harusnya ada genset agar tidak terjadi seperti ini. Kami keluarga sangat tidak puas karena dalam waktu 5-10 menit lampu padam lagi,” kata La Oleng kepada SultraKini.Com, Kamis (15/2/2018) malam.

Kekesalannya menjadi-jadi, ketika dokter yang menangani pasien terkesan biasa saja.

“Pelayanan saja tidak ada, dokter hanya datang lihat pasien masih ada denyut nadi atau tidak tanpa bertindak intensif, rencana mau dipasang oksigen tapi padam lagi lampu. Sehingga kami dari pihak keluarga hanya bisa pasrah,” jelasnya.

Olehnya itu, dia sebagai pihak keluarga memohon ke pihak RSUD segera mengatasi kondisi tersebut, agar tidak menimbulkan kekesalan pasien maupun pihak keluarga lainnya.

“Kita akui setiap manusia pasti kembali kepadaNya, tapi kami tetap berharap adanya pelayanan yang optimal agar kami puas, jangan seperti ini. Kapan kita bisa merasakan kalau seperti ini. Untung saja kondisi keluarga masih bisa tenangkan diri, tapi bagaimana bagi yang tidak, bisa saja anarkis dengan pelayanan ini dan itu jangan disalahkan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi UGD, Dr. Baynuddin saat dikonfirmasi SultraKini.Com mengatakan telah memberikan tindakan yang terbaik terhadap pasien dengan memberikan obat-obatan untuk tindakan pertolongan pertama, namun pasien masuk sudah dalam kondisi kritis.

“Penyebab pastinya, pasien sebenarnya harus di CT Scan, tapi kalau dari tandanya itu, pasien jatuh dan mengalami benturan di kepala sehingga ada dugaan pendarahan di kepala. Itu masalah utamanya, kami juga sudah sampaikan ke keluarga dan berikan obat-obatan,” katanya.

Terkait meninggalnya pasien sebab tidak dipasangkan selang oksigen, dia membantah tidak benar, pasien tetap dipasangkan selang oksigen tanpa harus ada aliran listrik.

Untuk diketahui, pasien La Undu warga Desa Kusambi Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, meninggal dunia sekira pukul 20.59 Wita dalam kondisi terjadinya pemadaman listrik di RSUD Muna berkali-kali.

(Baca: Padam Listrik Berkali-Kali, Direktur RSUD Muna: PLN Susah Diajak Kompromi)

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan