Seorang Polisi di Muna Sisipkan Gaji Bantu Kaum Dhuafa

  • Bagikan
Kanit Regiden Satlantas Polres Muna, IPDA Tamuli saat menyalim dan mencium tangan Wa Ino kaum dhuafa yang mendapat bantuan sembako. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Kanit Regiden Satlantas Polres Muna, IPDA Tamuli saat menyalim dan mencium tangan Wa Ino kaum dhuafa yang mendapat bantuan sembako. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : MUNA – Bulan Suci Ramadan 1439 Hijiriah, banyak umat muslim berlomba melaksanakan segala amal kebaikannya, begitu juga yang dilakukan seorang polisi di Kabupaten Muna, di dorong rasa peduli sesama, sampai menyisihkan gaji untuk membantu para kaum dhuafa (kurang mampu).

Dia adalah Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Regiden) Satlantas Polres Muna, IPDA Tamuli, yang menyisihkan gajinya untuk dapat memberikan bantuan sembako berupa beras, telur, indomie dan minyak kepada tujuh orang kaum dhuafa di Desa Latompe Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat, Sabtu (26/5/2018).

Selain itu, dia yang didampingi Bripka Rustam turut membagikan sejumlah uang tunai kepada kaum duafa lainnya dan anak yatim piatu yang ada disekitar lokasi. “Kasihan juga ada yang dapat ada yang tidak, kalau mau ikuti keinginan hati maunya semua dapat tapi saya juga sesuaikan kemampuan. Ya terpaksa mereka yang ada disekitar lokasi saya hanya bisa berikan uang yang tersisa dalam dompet, itupun tidak semua dapat,” kata IPDA Tamuli kepada SultraKini.com usai memberikan bantuan kepada kaum dhuafa

Menurutnya, niatannya itu muncul karena melihat kondisi kehidupan kaum Dhuafa di wilayah tersebut sangat memprihatinkan. Selain itu, salah satu upaya mendekatkan diri kepada masyarakat secara humanis sesuai program yang di galakkan Kapolres Muna, AKBP agung Ramos Paretongan Sinaga.

“Terdorong karena adanya sedikit rezeky. Ini juga salah satu langkah polisi di bulan ramadan polisi bukanlah momok menakutkan khususnya Lantas yang dianggap suka cari kesalahan di jalan, sebenarnya polisi juga manusia biasa yang hatinya bisa terketuk,” ungkapnya.

Semetara itu, salah satu kaum dhuafa lanjut usia, Wa Ino (74) kepada SultraKini.com mengakui terharu dan berterima kasih banyak kepada polisi yang sudah peduli dengan keadaan mereka.

Sebab dengan kondisinya sekarang ini cuma tinggal berdua bersama anaknya Wa Indusa yang mengalami lumpuh akibat kecelakaan dalam rumah gubuk ukuran kecil yang sumber kehidupan sehari-hari hanya mengharapkan hasil kebun jagung dari anaknya yang lain (saudara) Wa Indusa.

“Saya tidak bisa berkata apa buat pak polisi, tapi terima kasih banyak,” singkat Wa Ino, yang matanya nampak berbinar mencoba menahan tangis.

 

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan