Sepanjang 2017 Basarnas Kendari Catat 17 Musibah di Perairan Sultra

  • Bagikan
Penanganan tim evakuasi Basarnar Kendari terhadap salah satu musibah mati mesin di perairan Buton-Wakatobi. (Foto: Rian Adriansyah/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dalam kurun waktu tiga bulan sejak Januari hingga Maret 2017, musibah di perairan terjadi 17 kali musibah yang ditangani Basarnas Kendari.

Beberapa diantaranya disebabkan oleh mati mesin ditengah perjalanan hingga lost contact atau hilang kontak.

“Dominan mati mesin, paling banyak kejadian di wilayah perairan Buton-Wakatobi,” ungkap Humas Search And Rescue (SAR) Kendari, Wahyudi saat dikonfirmasi, Jumat (31/03/2017).

Mati mesin dan hilang kontak sering dialami oleh para nelayan yang sedang melaut. Misalnya dipenghujung akhir Maret 2017 tepatnya 29 Maret lalu. Tim SAR berhasil melakukan evakuasi terhadap kapal nelayan KMN. Cahaya Bahari di Perairan Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan setelah dikabarkan hilang kontak sejak Minggu (26/3/2017) lalu. Kapal ini memuat 11 penumpang.

Kejadian sama juga berlangsung Februari 2017. Tim SAR Kendari kembali melakukan pencarian KM. Manusela Permai 03 dengan 11 nelayan didalamnya asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Tim evakuasi bahkan menyisir hingga ke Laut Banda, Maluku, dengan mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR Pacitan oleh 25 orang personil.

Proses pencarian tersebut sempat terhambat cuaca buruk dan gelombang tinggi mencapai 3 meter. Operasi tersebut nyaris dihentikan setelah 7 hari lamanya KM. Manusela tak kunjung ditemukan.

Setelah koordinasi dengan Kantor SAR Ambon, KM. Manusela Permai 03 akhirnya ditemukan oleh nelayan di sekitar Perairan Nusa Laut, Kabupaten Maluku Tengah.

“Kepada siapa saja yang mengalami musibah baik di darat maupun perairan silahkan kontak ke ’emergency call’ SAR di 115,” tutup Wahyudi.

Begitu juga pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari sejak awal tahun hingga kini di 2017, kondisi cuaca buruk musim penghujan terus terjadi di pagi sampai malam hari. Potensi demikian sering terjadi di sejumlah daerah di Sultra utamanya Kota Kendari yang dilanda hujan lebat disertai angin kencang.

Laporan: Rian Adriansyah

  • Bagikan