Setahun di Tenda Pengungsian, Korban Longsor Sampara Tagih Janji Pemda

  • Bagikan
Suasana di tenda pengungsian keluarga Agus Lasiawa dan Risnawati bersama anak dan menantunya (foto: dokumentasi korban / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Korban tanah longsor di Kelurahan Sampara, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, hingga kini masih tinggal di tenda pengungsian. Janji bantuan rumah dari pemerintah daerah (Pemda) Konawe tak kunjung terealisasi. Padahal, sudah hampir setahun para korban mengunggu, sejak longsor memporak-porandakan rumah mereka, Minggu malam (14/05/2017).

Rumah yang kini telah rata dengan tanah itu, awalnya ditinggali tiga kepala keluarga. Mereka adalah pasangan suami istri bernama, Agus Lasiawa dan Risnawati, serta dua anaknya yang juga telah berkeluarga.

Namun, satu keluarga lainnya, Aspin dan Yuli, terpaksa harus mengungsi ke tempat lain tiga bulan setelah longsor terjadi. Ketika itu, Yuli baru saja melahirkan. Sehingga, tidak memungkinkan bagi seorang bayi tinggal di tenda darurat dengan hawa yang cukup dingin di malam hari.

Salah seorang anak korban, Asnin Januarsi, saat dikonfirmasi SULTRAKINI.COM mengaku, hingga kini belum ada kejelasan bantuan dari Pemda Konawe. Ibunya sendiri (Risnawati, red) sudah beberapa kali ke Unaaha mengurus bantuan yang telah dijanjikan.

Ketika itu, sempat ada wacana bahwa bantuan akan diberikan di anggaran perubahan 2017. Namun nyatanya, hingga tahun tersebut berakhir tak ada juga realisasi dari Pemda.

“Mama saya sudah pernah bertemu Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Jahiuddin. Juga dengan pak Ketua (Ketua DPRD Konawe Ketika itu, Gusli Topan Sabara, red),” ujarnya via WhatsApp, Minggu (18/03/2018).

Hasil komunikasi terakhir dengan Gusli, Risnawati diberi tahu kalau bantuan itu sudah ada di BPBD. Katanya, program tersebut akan direalisasikan tahun Maret 2018.

“Tapi sampai mau berakhir Maret, belum ada juga realisasinya,” terangnya.

Asnin berharap, pemerintah mau lebih peka melihat penderitaan keluarga mereka. Tidak hanya sebatas memberi janji yang tak kunjung direalisasikan.

“Apa perlu kami buat gerakan seribu koin untuk masalah ini,” tandasnya.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan