Sido Muncul Gandeng Fakultas Kedokteran UHO Adakan Seminar Nasional Produk Herbal

  • Bagikan
Para pemateri seminar nasional produk herbal yang mendapatkan plakat penghargaan dari Dekan Fakultas Kedokteran UHO (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Para pemateri seminar nasional produk herbal yang mendapatkan plakat penghargaan dari Dekan Fakultas Kedokteran UHO (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Dokter Indonesia mengadakan Seminar Nasional ‘Pengenalan dan Pemanfaatan Produk Herbal Untuk Mencapai Indonesia Sehat’ di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/7/2019).

Wakil Rekto I Bidang Akademik, La Hamimu, mengatakan penggunaan dan pemanfaatan produk herbal memang zaman saat ini memang sangat penting. Namun ditengah banyaknya obat herbal saat ini yang diperjualkan secara bebas itu membuat konsumen harus pandai melihat obat herbal yang layak dikonsumsi.

“kami sebagai konsumen pada prinsipnya tidak terlalu minat konsumsi herbal, tapi kalau ingin produk herbal ingin dikenalkan kemasyarakat harus orang-orang kedokteran yang kenalkan, karena jika masyarakat biasa yang kenalkan kita pasti tidak mau beli, apalagi dipasarkan bebas, tapi kalau dokter yang kenalkan pasti kita beli, karena sudah pasti melalui riset dan sebagainya,” kata Hamimu.

Dirinya berharap, melalui seminar itu masyarakat di Sulawesi Tenggara maupun masyarakat akademisi di UHO sudah bisa memahami penggunaan dan pemanfaatan produk herbal yang baik dan layak dikonsumsi secara baik.

“mudah-mudahan melalui agenda seminar ini semakin memberikan kita pemahaman tentang produk herbal yang layak dikonsumsi berdasarkan hasil riset,” ucapnya.

Menurut dr. Juminten Saiman Dekan Fakultas Kedokteran, keunggulan obat herbal dibandingkan obat kimia lainnya adalah pemilihan bahan-bahan yang lebih alamiah dan terstandar. Obat herbal tidak memiliki efek samping atau efek samping yang ada lebih minimal, efisien secara ekonomis, harga murah, mudah dan terjangkau.

“Masyarakat perlu diberikan informasi dan edukasi yang benar agar dapat memilih dan memilah obat herbal yang terstandar dan bermutu sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarganya. Kebiasaan masyarakat yang sudah sering mengkonsumsi obat herbal perlu disosialisasikan, sesuai kearifan local yang dipercaya masyarakat dan menggunakan bahan baku obat tradisional local,” ucapnya.

Maka dari itu, katanaya, Kedokteran UHO sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dapat menambah wahana pembelajaran untuk mahasiswa dalam pengembangan ilmu kedokteran. Kegiatan ini juga merupakan langkah awal kerjasama FK UHO dan PT Sido Muncul yang kemudian akan dikemabangkan dengan penandatanganan MOU.

Sementara itu, Kepala Riset dan Developman PT Sido Muncul Tbk Wahyu Widayani, mengatakan seminar Herbal di Fakultas Kedokteran UHO Kendari ini merupakan seminar ke- 44 kali yang diselenggarakan Sido Muncul dibeberapa perguruan tinggi indonesi sejak tahun 2007. Kota-kota yang juga pernah dilakukan seminar herbal adalah Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Lampung, Pekanbaru, Padang, Palembang, Solo, Makassar, Surabaya, Jombang, Batam, Magelang, Banjarmasin, Bali, Malang, Pontianak, Manado, dan Samarinda. Bahkan seminar juga pernah dilakukan lebih dari satu kali dibeberapa kota tersebut.

Katanya, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang herbal perlu terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat yaitu saintifikasi jamu dalam hal ini penelitian berbasis kesehatan.

“Jadi kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa industri obat tradisional di zaman sekarang ini sudah jauh lebih modern, tidak hanya berdasarkan warisan formula, tapi sudah melalui riset, dengan jaminana mutu maupun tersertifikat halal melalui kajian balai POM,” ungkapnya.

Olehnya itu, melalui seminar herbal seperti ini pihaknya berharap akademisi kedokteran terdorong untuk terus melakukan penelitian tanaman obat , secara ilmiah. Tidak hanya bergantung kepada obat modern yang berbasis kimia.

“Selain itu juga dunia kedokteran mendapat wawasan mengenai industri jamu, penelitian yang lakukan untuk mengembangkan produk, dan penggunaan jamu untuk pelayanan kesehatan,” pungkasnya.

Seminar tersebut dihadiri kurang lebih 250 peserta dari kalangan kedokteran, peneliti, dan mahasiwa. Dengan dihadirkan beberapa pemateri andal dibidang Herbal diantaranya Kepala Balai POM Kendari Firdaus Umar, yang menyampaikan Kebijakan Pengawasan Obat Tradisional Indonesia.

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes Ina Rosalina, menyampaikan topik Percepatan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional. Kepala Riset dan Developman PT Sido Muncul Tbk Wahyu Widayani, yang menjelaskan ‘Industri Herbal Berbasis Good Manufacturing Practices (GMP)’.

Selanjutnya, sesi kedua juga dihadirkan Munolog Peneliti Herbal dan Guru Besar Universitas Diponegoro Edi Dharmana, yang memaparkan topik Uji Manfaat Tolak Angin. Ipang Djunarko, dari Fakultas Farmasi Universitas Sanatha Dharma melanjutkan seminar dengan menyampaikan topik Uji Toksisitas Subkronis Tolak Angin. Seminar ditutup oleh guru besar Fakultas Farmasi Unviersitas Halu Oleo Kendari, Sahidin, dengan topik Kajian Riset Tanaman Obat Keluarga.

 

Laporan : Hasrul Tamrin

  • Bagikan