Simulasi Pemungutan Suara Digelar di Kendari, Begini Mencoblos yang Benar

  • Bagikan
Simulasi pemungutan suara di MAN 1 Kendari, Minggu (17/3/2019). (Foto: Nely/SULTRAKINI.COM)
Simulasi pemungutan suara di MAN 1 Kendari, Minggu (17/3/2019). (Foto: Nely/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Kendari menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di pelataran MAN 1 Kendari, Minggu(17/3/2019). Simulasi bertujuan memberi arahan teknis kepada pemilih dan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

“Simulasi ini untuk memberikan pelatihan teknis kepada pemilih, petugas KPPS di lapangan, juga meminimalisir masalah-masalah yang nantinya mungkin terjadi,” ujar Kepala Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hubmas, Asrul Takhir.

Pantauan Sultrakini.com,
simulasi dimulai pukul 07.00 Wita hingga 12.00 Wita. Namun peserta simulasi dari para pemilih masih minim hingga pukul 09.15 Wita. Peserta yang terlibat di simulasi tercatat 12 orang, padahal targetnya 112 pemilih.

Tempat Pemungutan Suara simulasi menggunakan TPS 04 di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia. Pesertanya menyasar warga setempat yang terdata di Daftar Pemilih Tetap daerah setempat, yakni 112 orang, DPTb 17 orang, DPK tiga orang, dan pemilih disabilitas tiga orang.

Proses simulasi mirip dengan ketika pemungutan suara. Hanya saja, surat suara menggunakan surat suara specimen simulasi, dimana gambar partai politik diganti dengan gambar buah-buahan, nomor urut calon presiden dan wakil presiden ditulis 03 dan 04, gambar caleg diburamkan dan namanya tidak disebutkan.

Simulasi pemungutan suara menggunakan 625 surat suara, yaitu pilpres 132 surat, DPR RI 129 surat, DPD RI 124 surat, DPRD provinsi 124 surat, DPRD kabupaten/kota 116 surat.

Simulasi pemungutan suara di MAN 1 Kendari, Minggu (17/3/2019). (Foto: Nely/SULTRAKINI.COM)
Simulasi pemungutan suara di MAN 1 Kendari, Minggu (17/3/2019). (Foto: Nely/SULTRAKINI.COM)

Cara mencoblos
Secara bergantian dan tertib, peserta simulasi diarahkan cara menyalurkan suaranya di TPS. Pertama-tama, pemilih menunjukan formulir surat panggilan dari KPU atau C6. Petugas KPPS lalu mendatanya dan memberikan lima jenis surat suara, yakni DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan pilpres.

Selanjutnya, pemilih diarahkan menuju bilik suara yang disediakan tiga bilik. Buka berlahan lipatan kertas dan baca baik-baik identitas (nama, foto, dan parpol) para caleg. Coblos dengan benar/tepat di salah satu caleg pada masing-masing kertas

Kemudian, kembali melipat surat suara sebagaimana bentuk awalnya dan menuju kotak suara untuk memasukkan kertas tersebut sesuai warna yang nampak di kertas.

(Baca: Cara membedakan surat suara pemilihan Tahun 2019)

Usai proses di atas, pemilih menyelupkan salah satu jari tangannya ke tinta sebagai bukti telah menyalurkan hak pilihnya di TPS.

Pascasimulasi, peserta didata dan dibagikan baju dari KPU setempat termasuk diberikan konsumsi dan sejumlah uang.

Petugas KPPS yang ditugaskan merupakan petugas yang nantinya terlibat di TPS 04 pada 17 April mendatang, sebanyak 7 orang.

Simulasi tersebut diapresiasi oleh warga setempat, salah satunya Rahmawati (34). “Senang dengan simulasi ini karena sebelum-sebelumnya belum ada yang seperti ini (simulasi). Hanya saja ini terlalu banyak yang harus kita coblos (surat suara), tapi bagus mi KPU bikin simulasi,” ucap Rahmawati sekaligus peserta simulasi.

Laporan: Nely
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan