Siswa Mogok Belajar, Akses ke Sekolah Dipalang Kayu

  • Bagikan
Akses Jalan Menuju Sekolah Yang Dipalang. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINi.COM: WAKATOBI – Kebijakan mutasi Kepala SMAN 5 Wangi-wangi oleh Bupati Wakatobi, Hugua, rupanya berbuntut panjang. Ratusan siswa SMAN 5 Wangi-wangi yang mengancam akan melakukan mogok belajar, jika Kasek yang dimutasi tidak dikembalikan ke sekolah tersebut, ternyata membuktikan ancamannya itu.

 

Amatan SULTRAKINI.COM, Selasa (3/5/2016), aktifitas belajar mengajar di SMAN 5 Wangi-wangi lumpuh total. Sejak pagi, tidak satupun siswa terlihat berada di sekolah tersebut. Bahkan akses jalan menuju ke sekolah pun sengaja tutup dengan kayu dan batu.

 

Aksi mogok tetap dilaksanakan walaupun pada hari sebelumnya, Senin (2/5/2016), Wakil Bupati Wakatobi, H. Arhawi, dan Sekda Wakatobi, Sudjiton serta Kadis Dikbudpora Wakatobi, La Ode Puasa, telah berjanji akan segera melakukan evaluasi terhadap keputusan Bupati yang memindahkan Kepsek SMAN 5 Wangi-wangi, Muniadi, sebagai guru biasa di SMAN 1 Wangi-wangi.

 

Terkait mogok belajar siswa, Wakil kepala Seksi (Wakasi) Kurikulum di SMAN 5 Wangi-wangi, Masidiy mengatakan, aksi mogok belajar yang dilakukan siswa berawal saat pengukuhan kepsek pada Jumat (22/4/2016). Aksi ini lalu berlanjut, Senin (25/4/2016), setelah jam pertama selesai, para siswa langsung pulang tanpa ada yang perintah dan hingga hari ini seorangpun siswa yang masuk belajar.

 

\”Teman-teman wartawan bisa lihat sendiri keadaannya seperti apa sekarang,\” Kata Masidy

 

Lanjutnya, tadi pagi sempat beberapa siswa yang datang dari kelas 12. Namun kedatangan mereka bukan untuk belajar, melainkan menanyakan pengumuman hasil Ujian Nasional. Masaidy menganggap, aksi mogok ini merupakan hal yang keliru.

 

\”Kami tidak pernah melarang mereka masuk atau berusaha memprovokasi mereka. Kami tetap menjalankan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Persoalan adanya pergantian pimpinan kami serahkan sepenuhnya kepada penentu kebijakan, karena dari kami para guru tidak ada persoalan siapapun yang menjadi pimpinan disekolah ini,\” ucap Masidy

 

Agar persoalan ini tidak berbuntut kepanjangan, pihaknya juga akan meminta tanggapan dan jalan keluar terbaik ke Dikbudpora Wakatobi agar kegiatan belajar para siswa tidak terbengkalai lagi seperti ini.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) Kabupaten Wakatobi, La Ode Poasa saat dimintai tanggapan terkait persoalan ini, tidak banyak berkomentar. Ia menilai aksi mogok yang dilakuakan siswa akibat pergantian Kepsek itu, bukan tanggung jawabnya.

 

Ia pun menyuruh sejumlah wartawan untuk bertanya pada atasannya yakni Sekretaris Daerah, Sudjiton atau kepada Wakil Bupati H.Arhawi. \”Saya rasa kemarin juga sudah disampaikan oleh pak Sekda maupun Pak Wakil Bupati agar proses belajar mengajar tetap dilakukan sembari menunggu keputusan Bupati selanjutnya. Posisi saya disini hanya sebagai bawahan, jadi tidak mungkin saya mengintervensi keputusan Bupati,\” tutupnya.

 

Sayangnya, saat media ini mencoba untuk minta tanggapan dari Sekda Wakatobi, Sudjitondi ruangannya. Sekda tengah tidak berada ditempat.

  • Bagikan