Siti Zuhro Bekali 390 Sarjana Unilaki dengan Pengetahuan Leadership di Era Milenial

  • Bagikan
Suasana WIsuda Sarjana Universitas Lakidende di Kendari, Minggu (3 November 2019). Foto: Djufri Rachim/SultraKini.com
Suasana WIsuda Sarjana Universitas Lakidende di Kendari, Minggu (3 November 2019). Foto: Djufri Rachim/SultraKini.com

SULTRAKINI.COM: Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Prof R Siti Zuhro, MA, Ph.D menyatakan ada empat hal yang menjadi kriteria pemuda sebagai leader dan agen perubahan di era milinial, yakni ability, capability, capacity dan competency.

Zuhro menyampaikan hal itu saat menjadi keynote speaker pada acara wisuda sarjana ke-24 Universitas Lakidende (Unilaki), Konawe, Sulawesi Tenggara di salah satu hotel di Kendari, Minggu (3 November 2019).

Ability adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas sebagai pemimpin dalam suatu organisasi, capabilty merupakan kemampuan individu sebagai pemimpin untuk menggerakkan tim atau bawahannya melakukan sesuaitu sesuai dengan arahan untuk mencapai tujuan organisasi; ,mengatasi masalah, dan memberikan solusi.

Sedangkan capacity sebagai kemampuan individu sebagai pemimpin untuk menghasilkan suatu output dalam jangka waktu tertentu dengan manfaat yang maksimal, serta competency tentu berkaitan dengan kemampuan individu meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam menjalankan fungsi jabatan tertentu.

Kriteria demikian tidak mudah dicapai mengingat adanya berbagai tantangan pemuda selaku leader dan agen perubahan.

Zuhro menyebut ada tiga tantangan bagi pemuda, pertama bidang ekonomi yakni bagaimana membangun ekonomi kreatif yang memihaki bangsa sendiri melalui ekonomi kerakyatan, ekonomi Pancasila dengan semangat gotong-royong serta membuka kesempatan kerja yang luas, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada GDP.

Tantangan kedua di bidang pendidikan yakni membangun pendidikan yang berkarakter budaya dan bangsa serta membangun tata nilai yang bersumber dari agama dan Pancasila.

Sedangkan tantangan ketiga adalah digitalisasi menuju industri 4.0 yakni inovasi sistem pendidikan berbasis iptek dan inovasi pengembangan ekonomi berbasis teknologi digital.

Dalam paparannya bertajuk “Entrepreneurship dan Rejuvenasi Pemuda di Era Milenial” Zuhro ikut mengemukakan kelemahan pemuda generasi milenial yang beorientasi pada hasil yang instan.

“Generasi milenial ingin sesuatu yang langsung memberikan hasil dalam waktu yang singkat tanpa menjalani proses. Padahal keberhasilan yang diperoleh seorang entrepreneur tidak selalu mudah tercapai terkadang memerlukan proses yang panjang dan risiko yang tinggi,” kata Zuhro.

Selain itu, kelemahan pemuda generasi milenial adalah mudah kehilangan jati diri. Generasi milenial sangat mudah beradaptasi dengan teknologi tetapi dengan mudah pula terabstraksi dengan pengaruh dunia maya sehingga kegagalan yang dihadapi bisa menjadikan seorang entrepreneur kehilangan jati diri.

Generasi milenial ialah kelompok demografi setelah Generasi x (Gen-X)-kelahiran pertengahan 1990 sampai dengan awal 2000-an.

Menjawab berbagai tantangan bagi generasi muda seperti diutarakan Zuhro tersebut, Rektor Unilaki, Prof Dr Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc, M.Eng menjelaskan pihaknya terus mempersiapkan generasi muda melalui kampus Unilaki untuk menghadapi perkembangan zaman.

“Universitas yang kita cintai ini telah membuka diri menjadi universitas dimana cross kultural sebagai dasar modernisasi telah diletakan,” kata Masihu.

Atas dasar itu, jelas Masihu, Unilaki menegaskan melalui pola ilmiah pokok melakukan penyesuaian kurikulum sehingga ke depannya diharapkan mahasiswa cukup menerima teori di kelas selama 5 semester dan praktek di lapangan selama 3 Semester.

“Kami berharap dengan cara ini lulusan Unilaki diharapkan mampu menciptakan sebuah nilai (create value) sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui kesempatan yang tersedia dan kemampuan mobilisasi sumber daya (resources) yang ada,” kata Masihu.

Ia berharap lulusan Unilaki tanggap terhadap perubahan yang dinamis, memiliki jiwa inovatif-kreatif yang mampu menciptakan peluang usaha, serta berkemampuan membangun jejaring usaha secara nasional dan global yang dilandasi etika profesional.

WISUDA KE-24
Wisuda sarjana Unilaki ke-24 yang berlangsung Minggu (3/11/2019) di Kendari, menelorkan 390 sarjana dari enam fakultas dengan rincian Fakultas Ilmu Administrasi Negara sebanyak 46 Orang, Fakultas Teknik Sipil 27 Orang, Fakultas Pertanian 43 Orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 77 Orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 197 Orang.

Dengan demikian maka Unilaki telah menghasilkan lulusan sebanyak 5.930 orang dalam 23 tahun terakhir.

Alumninya sudah menyebar di seluruh kabupaten se-Konawe raya dan merupakan sumbangan positif Unilaki bagi daerah Konawe pada khususnya dan Sulawesi Tenggara pada Umumnya.

LULUSAN TERBAIK
Sebanyak tujuh wisudawan dinyatakan terbaik pada Wisuda Sarjana angkatan 24 ini, mereka adalah Serly (Adminstrasi Negara) dengan Indek Prestasi Kumulatif 3,75, Nugroho Winu Multi (Teknik Sipil) IPK 3,15, Meysi Roida Sihombing (Agribisnis) IPK 3,51, Ramla (Manajemen) IPK 3,90, Riska (Pendidikan Bahasa Inggris) IPK 3,67, Muhammad Fadli Anumerta (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) IPK 3,63, dan Almawati (Pendidikan Matematika) dengan IPK 3,66.

Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan