Sjafei Soroti Tak Buka Penjaringan, Ini Tanggapan Golkar

  • Bagikan
LM Sjafei Kahar. (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – LM Sjafei Kahar menyoroti sikap DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tak membuka penjaringan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub).

Sjafei mengungkapkan, mestinya DPD I Golkar Sultra membuka penjaringan sebagaimana amanat Musyawarah Nasional Partai Golkar. 

“Kalau jiwa dari hasil Munas mestinya ada penjaringan. Keputusan itu di Munas saat terpilihnya Abu Rizal Bakri dan belum diubah saat Setya Novanto terpilih. Tapi mungkin karena pertimbangan Pak Ridwan yang mau maju makanya tidak dibuka,” katanya di Sekretariat Demokrat Sultra, Jumat (2/6/2017).

Mantan Bupati Buton ini mengaku akan mendaftar di DPP Golkar jika memang tak ada penjaringan di DPD I. Sebab akunya, Golkar dalam pilkada mendukung kader berdasarkan elektabilitas. 

“Kalau tidak dibuka penjaringan di sini (DPD), kita bisa pergi mendaftar di DPP. Sebab kalau kader lebih dari satu maka dilihat siapa yang lebih berpeluang,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar, Muhammad Basri menegaskan kalau pihaknya telah melakukan penjaringan dari kader tingkat bawah.

“Kami sudah mengadakan penjaringan dari tingkat kecamatan. Hasil dari kecamatan naik ke masing-masing DPD II se-Sultra lalu difinalkan di Rapimdasus 29 April 2017 di Kendari. Di situ semua DPD II yang hadir menyepakati kader yang tampil dan mendukung satu nama untuk cagub yaitu Pak Ridwan dan dua nama untuk cawagub yaitu Bu Tina dan Pak Lukman,” jelasnya, Sabtu (3/6/2017) melalui telepon selulernya kepada SultraKini.Com.

Basri juga mengatakan kalau Golkar tidak lagi membuka pendaftaran karena calon yang final di Golkar adalah nama Ridwan. “Kalau kami buka penjaringan dan sudah jelas Pak Ridwan yang dipilih, kan kasihan para calon yang sudah mendaftar,” ujarnya.

Terkait dengan status kekaderan Sjafei, Basri mengatakan kalau Golkar sudah tidak mengakuinya sebagai kader. 

“Hasil Munaslub ada aturan bahwa kader yang keluarganya berada di partai lain itu sudah tidak diakui sebagai kader. Istri Sjafei waktu pencalegan kemarin Golkar setengah mati cari calon perempuan malah dia caleg di partai lain. Begitu pula anaknya yang kita dukung di Pilkada Buton Selatan malah jadi ketua partai lain,” terangnya.

Terkait dengan keinginan Sjafei untuk mendaftar di Golkar melalui DPP, Basri mempersilahkan. “Itu hak beliau, tapi yang jelas kami di daerah sudah sepakat di Rapimdasus lalu untuk mendukung Ridwan,” tandasnya.

Laporan: Didul Interisti

  • Bagikan