SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pasca divonis bebas oleh Pengadilan Tipikor Kendari beberapa waktu lalu, perkara dugaan korupsi yang sempat menjerat Sahrin yang tak lain adik Ali Mazi bakal berbuntut panjang. Bagaimana tidak, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe telah melayangkan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) pada Jumat (5/10/2018).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kejari Konawe, Saiful Bahri Siregar SH melalui Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Konawe Sahrir kepada SultraKini.com, Rabu (10/10/2018).
“Jadi untuk vonis bebas itu, kami dari pihak Jaksa Kejari Konawe, telah melakukan Kasasi ke MA,” ungkap Sahrir.
Lanjutnya, ” Tetapi kita tidak bisa pastikan kapan putusan kasasi dari MA akan turun, yang jelas kita tunggu saja hasilnya karena kewenangan ada di mereka,” ucapnya.
Untuk diketahui, sebelum akhirnya divonis bebas, pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Konawe, telah melayangkan tuntutan terhadap Sahrin selaku Direktur PT Daka Migas dengan tuntutan 11 tahun penjara, denda Rp500 juta, serta uang pengganti sebanyak Rp11 miliar di Pengadilan Tipikor Kendari pada Senin, 3 September 2018.
Tuntutan jaksa terhadap Sahrin tersebut mengacu pada Primair pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Kasus tersebut berawal pada Tahun 2011-2013 lalu, Sahrin selaku pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Soropia diduga melakukan korupsi pada subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bagi kapal nelayan dengan kapasitas maksimal 30 GT dan mesin maksimal 90 PK di pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Desa Soropia, Kabupaten Konawe.
Atas hal tersebut, negara dirugikan lebih dari Rp11 miliar. Jumlah tersebut sesuai dengan hasil audit Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sultra.
Laporan: Ifal Chandra
Editor: Habiruddin Daeng
