“SukurMi”, Produk Minuman yang Memadukan Khasiat Kurma-Susu dengan Ayat Ruqyah

  • Bagikan
Salah seorang karyawan Putri Qurratu'ain menunjukkan produksi Sukurmi. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Salah seorang karyawan Putri Qurratu'ain menunjukkan produksi Sukurmi. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Modal kecil bukan menjadi penghalang bagi Putri Qurratu’ain untuk membangkitkan UMKM di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Cukup dengan modal Rp 100 ribu, ibu tiga orang anak ini sukses membuat produk wisausaha di era digital di “Kota Lulo” itu.

Sebagai Ibu Kota Provinsi, Kota Kendari tentu menjadi salah satu pusat perdagangan ataupun pemerintahan dari total 17 kabupaten/kota.

Hal itu menjadikan UMKM di kota ini memiliki peluang untuk berkembang termasuk produk minuman jus varian rasa Susu Kurma Umi (SukurMi) dari buah kurma yang dicampur susu, hasil olahan warga lokal Kendari, Putri Qurratu’ain.

Putri mengatakan, penamaan SukurMi agar mudah diingat oleh konsumen. Produk hasil olahanya itu merupakan baru di Kota Kendari.

Awal munculnya ide membuat produk Sukurmi, katanya, bermula dari keinginannya agar tetap bisa mengkonsumsi kurma dalam keadaan hamil dengan niat meningkatkan HB (Hemoglobin) dikarenakan tidak bisa makan kurma langsung, akhirnya dia berinisiatif makan kurma dicampur dengan susu.

Alhasil racikannya tersebut, ternyata memiliki cita rasa enak sehingga menjadi dijadikan kebiasaan rutin makan kurma campur susu.

“Jadi ceritanya waktu itu saya pengen makan kurma, tapi tidak terlalu suka kalau langsung konsumsi langsung, akhirnya dicampurkan dengan susunya, ee.. ternyata bagus rasanya,” ucapnya.

Dari situ, dirinya kepikiran dan berniat membuatnya dalam bentuk kemasan.

Tepat pada bulan Ramadan 1440 Hijriah atau bulan Mei 2019 Masehi dia mulai menggeluti bisnis tersebut.

Meski dalam bentuk produksi homemade, ia tetap mengedepankan kualitas rasa agar tetap memberikan manfaat kepada konsumen. Berkat ketekunannya mengelola usaha, iapun memproduksi SukurMi degna modal hanya Rp 100 ribu. Awalnya SukurMi diproduksi lima botol.

“Dari situ saya jual, ternyata laku, harganya 20 ribu per botol, di hari kedua saya coba lagi sebanyak 20 botol ternyata semakin banyak yang minati,” ujar wanita berhijab itu ditemui di Homemade SukurMi.

Di tengah kesibukannya mengurus tiga anak dan sebagai ketua komunitas perempuan muslimah, Putri terus eksis dengna produknya. Bahkan ia mempu memproduksi ratusan botol minuman kekinian varian rasa itu dengan dibantu satu orang karyawan tetap dan tiga karyawan lepas. Bahkan sudah bisa menghasilkan omset puluhan juta rupiah sebulan.

“Alhamdulillah enam bulan berjalan ini, menurut database penjualan saya sudah ribuan botol terjual, hanya dengan dijual melalui online. Dalam dua hari penjualan itu pernah kita jual sampai 500 botol,” ucapnya.

Saat ini, di sudah membuka satu outlet khusus di pusat kota Kendari sebagai tempat penjualan dan juga beberapa reseller khusus. Namun tetap membuka peluang bagi calon reseller baru.

usu Kurma varian rasa ini testimoni para konsumen memiliki banyak manfaat, di antaranya bisa dikonsumsi anak 1 tahun, menaikkan HB, melancarkan buang air besar, dan melancarkan air susu ibu yang menyusui.

“Mungkin itu bagian dari manfaat kandungan kurma, sehingga menjadi asbabnya, pernah ada ibu hamil yang sakit demam berdasarkan ceritanya setelah dia konsumsi ini sakitnya jadi hilang,” ujarnya.

Pengakuan salah satu konsumen, Stepi Merlyn, pekerjaan ibu rumah tangga sekaligus pengusah UMKM Rumah Hijab Khayyirah, mengaku tahu produk ini melalui grup di media sosial pada Agustus 2019. Menurutnya, produk itu memiliki banyak khasiat dan rasanya yang enak.

“Saya biasa pesan lima botol, bukan cuma rasanya saja yang Masya Allah enak sekali, tapi khasiatnya juga saya sudah rasakan. Sebelum-sebelumnya kan sering pusing sampai oleng karena anemia, Alhamdulillah setelah rutin konsumsi Sukurmi sudah tidak oleng lagi, baru tidak gampang capek juga,” ucapnya..

Proses produksi Sukurmi sedikit berbeda dari olahan produk serupa lainnya. Proses awal hingga akhir diperdengarkan ayat-ayat Ruqyah. Owner terinspirasi dari sebuah penelitian yang menemukan adanya molekul air yang berbeda antara air yang dibacakan ayat suci Al Quran dengan yang tidak dengan harapan semakin bermanfaat ketika dikonsumsi.

Hasil penjualan prosuk tersebut, owner juga memiliki program Donasi Seribu Sebotol yang ditargetkan rutin dua pekan sekali disalurkan kepada Yayasan Sedekah Seribu Sehari Sultra untuk membantu meringankan biaya pengobatan kaum duafa.

“Sebagai langkah kecil kami terhadap lingkungan, kami berupaya mengkomunikasikan kepada pelanggan untuk tidak membuang sampah bekas botol Sukurmi melainkan dikumpulkan dan boleh diserahkan kepada kami untuk kami donasikan ke komunitas-komunitas yang peduli terhadap lingkungan, sehingga didaur ulang menjadi karya lain yang bernilai ekonomis dari tangan-tangan kreatif mereka,” jelas Putri.

Di balik semua itu, dia masih memiliki satu cita-cita besar, agar produknya itu bisa terjual dan merambah ke wilayah lainnya di Sultra maupun di luar wilayah Sultra.

Menurutnya, di era informasi yang begitu mudah untuk diakses, generasi muda saat ini seharusnya bisa lebih kreatif, jangan sampai kemudahan yang diraih dengan jari melalui gawai penyaluran kreativitasnya salah dan tidak mendatangkan manfaat.

“Teman-teman generasi muda yang mungkin masih terkendala dimodal bisa mengembangkan keterampilan pada lembaga-lembaga yang disediakan pemerintah secara gratis, di internet juga banyak sekali ilmu-ilmu entrepreneur yang bisa dipelajari sehingga kita yang tidak memiliki basik ilmu wirausaha atau memiliki modal kecil dapat belajar dengan mudah,” pesan Putri.

Dikatakannya, jangan mudah menyerah dan jangan malas untuk belajar, jangan meremehkan hasil meski kecil karena hidup adalah proses, itu menjadi kuncinya dalam menjalankan bisnisnya.

“Saya telah membuktikan hal ini, yang penting sabar dan tidak gengsi. Usahakan memulai sebuah usaha yang kita memang sukai dan menjadi bakat kita. Untuk memulai usaha tidak selamanya membutuhkan modal besar. Hal ini pun saya buktikan. Tapi intinya ya harus sabar dan mau berjuang,” tambahnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan