SULTRAKINI.COM: Sekitar seratus mahasiswa dan aktivis organisasi kemasyarakatan se Kota Kendari akan menghadiri dialog membahas pola pergerakan dalam mencegah perilaku kekerasan saat menyampaikan tuntutan dalam unjuk rasa.
Kegiatan diselenggarakan lembaga Sulawesi Tenggara Monitoring Demokrasi (Sultra Demo) bekerjasama dengan Jaringan Indonesia (JARI), bertempat di warkop eSWe Kendari, Jumat (17/6/2016) pukul 16.30 hingga buka puasa bersama.
Dialog dipandu Jumwal Shaleh (eks Pemimpin Redaksi Harian Berita Kota Kendari) menghadirkan tiga narasumber yang juga mantan aktivis mahasiswa, yakni La Ode Umar Bonte (mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Halu Oleo) dengan tema peran kelembagaan mahasiswa dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tanpa anarkisme.
Pemateri kedua Kepala Badan Kesbangpollinmas Provinsi Sultra dengan tema peran pemerintah daerah dalam membangun pola komunikasi terbuka dalam mencega perilaku anarkisme.
Serta akademisi diwakili M Djufri Rachim (dosen pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Halu Oleo yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara) dengan tema Peran Perguruan Tinggi Dalam Membina Kelembagaan Mahasiswa dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi tanpa anarkisme.
Direktur Eksekutif Sultra Demo, Arafat, menjelaskan kepada SultraKini.com bahwa kegiatan ini merupakan wujud kongkrit bersama segenap elemen masyarakat dan mahasiswa Kota Kendari untuk mengambil peran mewujudkan Kendari yang aman, damai dan harmonis.
Kata Arafat, sedikitnya ada dua tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut, pertama memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan kelembagaannya tentang pentingnya pencegahan dini terhadap potensi-potensi perilaku anarkis yang muncul saat menyampaikan tuntutan atau gagasan.
Kedua, mengajak segenap elemen masyarakat dan mahasiswa untuk bersatu padu menjaga harmonisasi kehidupan di Kota Kendari dalam dinamika penyampaian aspirasi. (frirac)
