Sultra Waspada Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG: Berlangsung hingga 3 Hari Mendatang

  • Bagikan
Ilustrasi.
Ilustrasi.

SULTRAKINI.COM: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara mengeluarkan peringatan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, Kamis (2/1/2020). Bahkan, kondisi ini berlangsung tiga hari ke depan atau 2-4 Januari mendatang.

Potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Tenggara melanda di 13 kabupaten/kota dari total 17 kabupaten/kota di Sultra, yakni Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe, Bombana, Muna, Muna Barat, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, dan Kabupaten Wakatobi.

Diterangkan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Ramlan, S.Si.,M.Si, potensi cuaca ekstrem di wilayah Sultra dipicu pola tekanan rendah 1003 hPa teridentifikasi di barat daya Australia. Hal ini mengindikasikan mulai menguat di wilayah bagian selatan sekitar Wakatobi, Baubau, Buton Selatan, dan Buton Tengah.

Bersamaan dengan itu, massa udaya basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90 persen, serta indeks labilitas sedang sampai kuat dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra.

“Hangatnya suhu muka laut di wilayah sekitar Sultra terutama bagian selatan, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra,” ucap Ramlan, Kamis (2/1/2020).

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada dalam menghadapi periode puncak penghujan pada 2020 yang melanda Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan (Januari); Kabupaten Konawe (Mei); Kabupaten Kolaka (April), Kepulauan Muna dan Buton (Juni).

Terutama dampak dari cuaca ekstrem tersebut, berupa banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin, dan sebagainya.

Ramlan menambahkan, gelombang tinggi juga berpotensi terhadap keselamatan pelayaran sehingga perlu diwaspadai. Pihaknya berharap, masyarakat tetap waspada dengan kondisi tersebut, khususnya mereka yang tinggal dan beraktivitas di pesisir Perairan Baubau, Wakatobi, dan laut banda timur Sultra.

Cuaca ekstrem tak hanya dialami wilayah Sultra. Hingga tiga hari ke depan, BMKG juga memberikan peringatan terhadap 17 provinsi lainnya di Indonesia. Serta periode 5-7 Januari mendatang terhadap 12 provinsi.

(Baca: Puting Beliung Porak-porandakan Sejumlah Rumah di Wakatobi)

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs. R. Mulyono R. Prabowo, MSc, menjelaskan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia adalah dampak dari fenomena atmosfer skala ergional hingga lokal, yaitu aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia.

Terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.

“Tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan (dari cuaca ekstrem),” ujarnya, Rabu (1/1/2020).

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan