Susi Pudjiastuti Lengser dari Kabinet Indonesia Maju, Apa Kata Penggiat Medsos

  • Bagikan
Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti.

SULTRAKINI.COM: Nama Susi Pudjiastuti awalnya digadang-gadang sebagai menteri kabiner Jokowi jilid II. Banyak masyarakat merasa yakin, Menteri Kelautan dan Perikanan jilid I itu masih duduk di kursi menteri, usai mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dan mendapat kepuasan kinerja tertinggi dari publik. Faktanya, Susi lengser dari Kabinet Indonesia Maju dan digantikan oleh Edhy Prabowo.

Tidak masuknya Susi sebagai menteri jilid II mengundang cuitan mengenai “Bu Susi” yang membuatnya trending di Twitter dengan menanyakan alasan mengapa Susi Pudjiastuti tersingkir. Kata “Bu Susi” dalam cuitan yang trending di twitter telah dicuitkan sebanyak 24,8 ribu kali dengan tagar #wewantsusi #kamicintabususi pascapengumuman nama kabinet.

Denny Siregar penggiat media sosial yang diisukan memiliki koneksi yang kuat dengan pemerintahan Presiden Jokowi memberikan pernyataannya.

Denny membeberkan, analisa yang membuat Susi Pudjiastuti tidak lagi menjadi menteri kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf meski menunjukkan prestasi. Analisa tersebut ia posting tepat setelah pengumuman nama Menteri Jokowi di akun Facebooknya, Rabu (23/10/2019).

Ia mengatakan, sejak awal sudah menduga jika Susi Pudjiastuti tidak akan masuk dalam kabinet lagi.

Denny juga tak menampik dirinya sangat menyukai Susi karena kepribadiannya yang bebas dan merdeka. Dia juga menganggap Susi merupakan satu-satunya menteri yang tidak jaim dengan penampilan dan merupakan menteri yang pertama kali melakukan pendobrakan dengan menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia.

Dalam cuitannya ia mempertanyakan tentang kesamaan yang terjadi pada sektor perikanan dengan yang dilihat oleh masyarakat luas. Ia memberitahukan mengenai adanya keluhan dari kamar dagang industri (Kadin) yang mengeluhkan lambatnya izin operasi kapal yang menyebabkan nelayan tidak maksimal dalam beroperasi serta keluhan yang datang dari para nelayan sendiri yang kesusahan menjual hasil tangkapannya dan pabrik pengolahan perikanan mengeluh karena kurangnya bahan baku.

“Secara sederhana, yang secara pembangunan infrastruktur di sektor perikanan, Susi dianggap gagal dan terjadilah gap antara satu daerah dengan daerah lainnya, dimana daerah yang banyak ikannya tidak bisa menjual ikan dan daerah yang kekurangan ikan makin tidak sejahtera. Hal tersebutlah yang membuat pendapatan dari sektor ikan tidak optimal. Padahal, salah satu kekayaan Indonesia berasal dari sekor tersebut,” ucap, Kamis (23/10/2019).

LBP sebagai Menko tidak dapat bekerja sama dengan Susi yang meminta agar Susi menyudahi penenggelaman kapal dan berfokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan.

Denny menganggap hal ini menjadi kelemahan Susi, dimana lebih senang memainkan PR bagi dirinya dibandingkan dengan mensejahterakan sektornya. Ditambah lagi dengan membatalkan reklamasi Teluk Benoa saat masa transisi, dimana Jokowi telah mengeluarkan larangan untuk membuat kebijakan apapun namun Susi melanggar dan dinilai membangkang dan dianggap tidak baik bagi koordinasi yang membutuhkan kerjasama tim.

Inti dari analisis yang dilakukan oleh Denny bahwa Susi sukses dalam fase pertama dalam menangani pencurian, namun gagal pada fase berikutnya dalam masalah kesejahteraan.

Hal inilah yang membuat Susi Pudjiastuti tidak lagi menjadi menteri Kabinet Kerja periode 2019-2024 menurutnya. Sehingga Presiden Joko Widodo menunjuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Kinerja Susi Pudjiastuti saat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan
sangat giat dalam pemberantasan illegal fishing di laut Indonesia. Ia tidak segan-segan menenggelamkan kapal terutama milik asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia. Dalam rentang waktu November 2014 hingga Agustus 2018, sebanyak 488 kapal ditenggelamkan.

Kapal berbendera Vietnam yang paling banyak ditenggelamkan, yaitu sebanyak 276 kapal, diikuti Filipina (90 kapal), Thailand (50 kapal), Malaysia (41 kapal), Indonesia (26 kapal), Papua Nugini (2 kapal), Tiongkok (1 kapal), Belize (1 kapal), dan tanpa negara (1 kapal).

Kebijakan tegas dalam memerangi pencurian ikan oleh Susi Pudjiastuti juga berdampak pada meningkatnya ekspor ikan Indonesia.

Selain penenggelaman kapal, komitmen Susi pada perlindungan sumber daya kelautan juga ditunjukkan melalui penerbitan Peraturan Menteri Kelautan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets).

Setahun kemudian, Susi juga menerbitkan surat Edaran Nomor: 72/MEN-KP/II/2016 mengenai Pembatasan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Cantrang di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Indonesia (WPPNRI). Kebijakan Susi soal cantrang menjadi persoalan yang berlarut-larut lantaran mendapat banyak pertentangan.

Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
Edhy Prabowo adalah seorang politikus Indonesia yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional. Edhy saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia sejak dilantik 23 Oktober 2019 sebagai pengganti Susi Pudjiastuti.

Edhy Prabowo dikenal dekat dengan Prabowo Subianto yang kini sama-sama menjabat sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi-Ma’ruf.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR dan Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI periode 2014-2019 dan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra 2019 sampai sekarang.

Sumber: Tribun-Medan.com, Kompas.com
Laporan: Nurul Sadrina Sari

  • Bagikan