SULTRAKINI.COM: KONAWE – Satu keluarga di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara dilari ke rumah sakit karena mengalami luka bakar, Kamis (31/08/2017). Hal itu setelah tabung gas yang mereka pakai untuk memasak, tiba-tiba bocor dan memancing nyala api di ruang dapur mereka.
Salah Seorang Korban bernama Darsiah menuturkan, kejadian bermula ketika mereka hendak mempersiapkan makanan untuk lebaran esok. Ketika itu, Darsiah hendak memasang regulator ke tabung gas elpiji 3 kilogram. Namun setelah dipasang, ternyata mulut tabung dan regulatornya tidak cocok yang ditandai suara desis keras dari mulut tabung.
Darsiah pun kembali memperbaiki karet mulut tabung tersebut. Namun tiba-tiba, gas menyembur dengan kencang dari mutut tabung. Karena panik, Darsiah pun berlari membawa masuk tabung ke kamar mandi dan mencelupkannya ke dalam air. Dengan harapan gas yang menyembur tidak akan terbakar.
Ketika itu ia juga turut serta membawa salah seorang anaknya, Nurhanisah dan ibunya ke dalam kamar mandi tersebut. Namun api yang dari arah tungku tiba-tiba bereaksi dengan gas dalam ruang dapur tersebut dan menciptakan nyala yang besar.
“Api itu juga mengikuti kami di kamar mandi dan sudah di situ yang paling parah,” ujarnya saat ditemui di RSUD Konawe.
Akibat kejadian ini, enam anggota keluarga itu termasuk Darsiah mengalami luka bakar. Rata-rata api menyambar kaki dan tangan korban. Api juga menyambar bayi berusia empat bulan bernama Nurhafizah. Bayi malang tersebut mendapati luka bakar di bagian kakinya.
Sementara itu, Nurhanisah, bocah berusia lima tahun menjadi korban dengan luka bakar paling parah. Hampir sekujur tubuh bocah tersebut mengalami luka bakar. Saat ini ia sedang dalam keadaan kritis di ruang ICU.
Informasi yang dihimpun SultraKini.Com, peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Poli-polia, Kecamatan Poli-polia, Kabupaten Koltim, sekitar pukul 07.00 Wita. Usai kejadian, keenam korban sempat dilarikan ke Puskesmas Poli-Polia. Namun akhirnya petugas medis merujuk mereka ke RSUD Konawe dan tiba sekitar pukul 12.00 Wita.
Laporan: Mas Jaya
