Tabung Gas Capai Rp40 Ribu, Distamben Duga Ada Spekulan

  • Bagikan
Kabid Migas Dinas ESDM Kolaka, Anhar Mendong. Foto: Sumardin / SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM : KOLAKA – Jelang sepekan tabung gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Kolaka terus mengalami kelangkaan dibeberapa wilayah. Akibat kelangkaan itu, harga jual kini melambung tinggi hingga Rp 35 ribu dari harga di pangkalan Rp 17.900 ribu.

Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga salah satu wiilayah yang mengalami kelangkaan gas elpiji bersubsidi sejak dua hari jelang lebaran Idul Adha. Bahkan harganya kini mencapai Rp 40 ribu.

“Sudah langka, harganya pun sudah mencapai Rp40 ribu per tabung 3 Kg,” ujar seorang warga Ulunggolaka, Uni saat dikonfirmasi, Rabu (15/8/2016)

Terkait kelangkaan itu, Kabid Pertambangan Dinas ESDM Kolaka justru mengaku merasa heran. “Saya juga heran kenapa terjadi kelangkaan beberapa hari ini. Padahal kuota kebutuhan tabung elpiji 3 Kg di Kabupaten Kolaka setiap hari mencapai 4480 tabung per hari. Artinya rasio kebutuhannya warga pengguna cukup terpenuhi,” jelas Kabid Migas Kolaka, Anhar Mendong di konfirmasi, Rabu (15/8/2016).

Ia menduga, kelangkaan itu kemungkinan terjadi adanya spekulasi pada rantai distribusi. “Ya saya menduga karena terjadinya peningkatan kebutuhan gas elpiji jelang lebaran Idul Adha,  ada oknum yang berspekulasi ditingkat distribusi. Dugaan itu dikuatkan dengan adanya beberapa pangkalan yang menjual diatas harga eceran tertinggi Rp. 17.900 per tabung 3 Kg,” terangnya.

“Atas temuan itu, pihak Distamben Kolaka langsung memberikan sanksi pembinaan kepada pangkalan “nakal” sekaligus mengurangi jumlah kuota penjualan termasuk melarang pangkalan menjual ke pedagang kios,” tambahnya lagi.

Karena itu, untuk menghindari harga jual diatas harga eceran yang ditetapkan pemerintah. Anhar Mendong menghimbau warga pengguna gas elpiji 3 Kg mendatangi pangkalan terdekat.

“Untuk menghindari spekulasi harga jual, sebaiknya warga pengguna membeli langsung ke pangkalan. Sebab, kalau pembelian di kios – kios sulit dilakukan pengawasan harga jual ke konsumen.  Pengawasan kami titiberatkan  ke pangkalan saja,” tandas Anhar

  • Bagikan