Tak Kunjung Diaspal, Jalanan Buton Utara Ditanami Pisang

  • Bagikan
Warga menanam pohon pisang di jalan poros Keraton, karena setiap hari menghirup debu. (Foto: Harto Nuari/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Tak tahan menghirup debu setiap hari, warga Bangkudu Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur) menanam pohon pisang, memasang balok kayu dan batu di jalan poros Keraton. Tindakan ini merupakan “sinyal” kepada kontraktor agar segera melakukan pengaspalan.

Poros Keraton merupakan jalur utama dalam wilayah Kota Ereke yang sementara dalam proses perbaikan. Namun sangat disayangkan, sejak jalan tersebut ditimbun dengan material, pihak kontraktor tidak melakukan penyiraman. Sehingga warga disuguhi debu setiap hari.

Untuk mengantisipasi penyebaran debu ke rumah, warga memasang sejumlah “jebakan” di jalan. Sehingga para pengendara yang melintas harus berhati-hati, bila tidak ingin menabrak tumpukan batu dan balok kayu.

“Sengaja kami pasang, supaya kendaraan yang lewat mengurangi kecepatannya.  Sejak jalan ini ditimbun, kami setiap hari hirup debu. Bahkan, debunya sampai masuk ke dalam kamar tidur, ” kata Arman salah seorang warga Kulisusu.

Jika jalan ini tidak cepat di aspal, lanjut Arman, warga Kulisusu akan banyak yang terserang penyakit inveksi pernapasan (Ispa) dan batuk-batuk. Apalagi sekarang sudah musim kemarau. “Sekarang saja sudah ada yang batuk-batuk,” akuhnya.

Akibat kondisi jalan berdebu, seluruh ruas jalan poros ini dipenuhi batu dan balok kayu. Bahkan pemandangan miris terlihat di wilayah Kelurahan Bangkudu. Warga setempat terpaksa menanam pohon pisang di badan jalan.

Sekedar diketahui,  proyek pembangunan jalan dalam wilayah kota Ereke sepanjang tiga kilo meter dan menelan anggaran sebesar Rp 6 miliar, bersumber dari APBD 2017.

Laporan: Harto Nuari

  • Bagikan