Talang Raksasa Puma akan Disaksikan Gubernur dan Walikota Baubau

  • Bagikan
Talang raksasa bertingkat 7 di Pulau Makasar Baubau.

SULTRAKINI.COM: Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam dan Ibu Tina Nur Alam serta Walikota Baubau AS Tamrin, Senin (3 Juli 2017) dijadwalkan menghadiri penutupan Festival Kasarawi Pulau Makasar Kota Baubau 2017, yang berlangsung 45 hari (20 Mei hingga 3 Juli 2017).

Kasarawi dalam bahasa adat keraton Wolio (Buton) bermakna “kakemba” yakni mengundang berkumpul di suatu tempat untuk membangun negeri, baik pembangunan fisik mau pun non fisik. 

Festival Kasarawi menggelar aneka kegiatan diantaranya, Dangdut Akademi Kasarawi yang diawali dengan audisi serta aneka kegiatan keagamaan.

Menurut Ketua Panitia Festival Kasarawi, HM Djunaidi, dangdut akademik diikuti 74 penyanyi dari berbagai daerah di Sultra, seperti peserta dari Kendari, Wakatobi, Muna, Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, dan Kota Baubau. Juara utama DA mendapatkan sepeda motor Merk Honda dari PT Makesa Prima Motor Baubau. 

Puncak acara berlangsung di Panggung Utama Lapangan Sepak Bola Puma dirangkai Halal Bi Halal yang hikmahnya dibawakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, Abdul Kadir. 

Menurut Djunaidi, kegiatan selain dimaksudkan ajang silaturahmi masyarakat Puma perantau dengan masyarakat lokal juga untuk mendukung visi dan misi pemerintah pusat dan daerah yang mengangkat budaya tua lokal.

Rangkaian acara Festival Kasarawi cukup panjang. Selama Ramadan dilaksanakan lomba kegiatan keagamaan seperti lomba azan, hafal ayat-ayat pendek, kasidah, salawat nabi, istigozah, takbir dan lainnya. Istigozah dipimpin oleh pimpinan pondok pesantren modern Al-Syaikh Abdul Wahid, KH Abdul Rasyid Sabirin. 

Gubernur Nur Alam akan menyaksikan ritual adat budaya diantaranya, bos-bosu –cara pengobatan tradisional Pulau Makasar— yang dilaksanakan secara massal. 

Kegiatan lain adalah doa syukuran masyarakat atas digunakannya jembatan permanen penghubung Pulau Buton (Lowu-lowu) dengan Pulau Makasar yang menggunakan anggaran provinsi (APBD Sultra) sejak 2013 hingga 2016 di masa kepemimpinan Gubernur Nur Alam.

Masyarakat Pulau Makasar juga merangkai dengan doa syukur atas pertama kali diaspalnya jalan penghubung dua kelurahan di Puma yakni Kelurahan Liwuto dan Kelurahan Sukanayo dari APBD Kota Baubau, tahun anggaran 2015-2016 di masa pemerintahan Walikota AS Tamrin.

Acara syukuran menampilkan pajangan talang raksasa (talang poromu/bersatu), bertingkat tujuh setinggi lima meter dengan diameter 3 meter. Ruas tulang talang sebanyak 310 pertemuan yang bermakna jumlah sendi tulang manusia. Makna lain, tinggi talang lima meter bermakna ajak salat lima waktu dan diameter tiga bermakna tiga tiang Baitullah, yakni hanan, mayan, dan dayan yakni mengajak umat untuk melaksanakan ibadah haji. Sedangkan tingkat tujuh talang bermakna angka tak terhingga, yaitu tujuh lapis langit dan bumi, tujuh turunan, tujuh hari dalam seminggu, tujuh putaran tawaf, tujuh putaran syair, tujuh ayat surat Alfatihah. 

Talang raksasa itu kemudian dikelilingi 99 talang kecil, yang bermakna Asmaulhusnah. Talang raksasa dan talang kecil merupakan swadaya murni masyarakat Puma yang senantiasa bersatu.

  • Bagikan