Tambang Pasir di Bibir Konaweha Ancam Banjir Dua Kecamatan di Konawe

  • Bagikan
Camat Konawe, Arif Lahasa (topi Jingga) saat menemani anggota DPRD Konawe meninjau lokasi tambang pasir bantara sungai Konaweha. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Camat Konawe, Arif Lahasa (topi Jingga) saat menemani anggota DPRD Konawe meninjau lokasi tambang pasir bantara sungai Konaweha. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Keberadaan tambang pasir yang beroperasi di bibir sungai Konaweha, Kecamatan Konawe, Kabupaten Konawe dikeluhkan warga sekitar. Betapa tidak, keberadaan tambang galian C itu dinggap bakal menjadi ancaman banjir di daerah sekitar.

Camat Kecamatan Konawe, Arif Lahasa, mengungkapkan berdasarkan laporan warga dan pemerintah desa setempat, tambang yang beroperasi di wilayahnya tidak punya izin. Sehingga ia menegaskan agar tambang-tambang tersebut segera ditutup.

“Kita juga minta ditutup karena dampak negatifnya banyak. Khususnya banjir yang mengancam desa Asoniwowo, Sanggona, Uete dan Tawanga,” ujarnya saat menemani anggota DPRD Konawe saat meninjau lokaso tambang, Selasa (18/9/2018).

Arif juga menambahkan, pihaknya sudah meminta Polsek Wawotobi untuk meninjau lokasi tambang. Politisi pun sudah turun, namun setelah itu tidak ada lagi kabar tentang tindaklanjut keberadaan tambang yang meresahkan itu.

“Polisi sudah turun, tapi sampai sekarang tidak ada lagi kabar-kabarnya mau bagaimana ini,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat setempat, H. Yunus Supu.
Ia bahkan menyoroti aktivitas mobil pengangkut material pasir dari lokasi tambang yang membuat jalan di perkampungan jadi rusak.

“Ini jalan biar diperbaiki bagaimana, tetap akan hancur. Apa lagi mereka suka memuat kalau musim hujan. Belum lagi tonase muatannya yang melebihi berat yang seharusnya. Karena saya liat itu baknya ditambah satu papan lagi di pinggirnya, biar bisa muat banyak pasir,” terangnya.

Yusuf bahkan menegaskan, keberadaan tambang yang menggerus tanah di area dekat pemukiman akan berakibat parah kedepannya. Khususnya, dampak bencana banjir.

“Ini kalau musim hujan sudah mulai banjir. Kalau kita biarkan terus tambang pasirnya beroperasi, maka bukan hanya kecamatan Konawe saja yang terkena dampaknya. Tapi juga bisa meluas sampai ke Kecamatan Wawotobi,” pungkasnya.

Laporan: Mas Jaya
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan