Tanah di Bawah Pondok Sempat Terangkat Sebelum Satu Keluarga di Muna Tersambar Petir

  • Bagikan
Salah satu warga Desa Liangkabori yang selamat pascadisambar petir pada Senin (11/2/2019) siang. (Foto: Dok.Polres Muna)
Salah satu warga Desa Liangkabori yang selamat pascadisambar petir pada Senin (11/2/2019) siang. (Foto: Dok.Polres Muna)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Lima orang warga Desa Liangkabori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) tersambar petir pada Senin (11/2/2019) siang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun warga yang diketahui berstatus satu keluarga ini, sempat pingsan di lokasi kejadian selama beberapa menit.

Kasat Reskrim Polres Muna, AKP Muhammad Ogen Sairi, menyebutkan La Halisu (58), Wd Poe (49), La Deni (25), Wa Nani (16), La Rimada (28) tersambar petir saat istirahat makan siang sambil duduk di sebuah pondok kebun jagung terbuat dari kayu dan beratapkan rumbia sekira pukul 14.30 Wita. Kondisi ketika itu memang hujan, tiba-tiba terdengar suara petir dan kilatan yang menyambar tanah sekitar pondok lalu merembet ke tangga dan tanah di bawah pondok terangkat hingga membuat empat di antaranya pingsan.

La Rimada yang masih sadar, lantas berusaha menyadarkan saudaranya itu menggunakan air.

“Saat satu persatu sadarkan diri, mereka mencari pertolongan warga untuk membawa satu orang yang masih pingsan ke rumah warga terdekat,” jelas Ogen kepada SultraKini.com, Selasa (12/2/2019).

Meski tidak ada korban jiwa, lanjut Ogen, pihak kepolisian membawa para korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna untuk perawatan medis.

“Korban yang dibawa ke rumah sakit, yaitu Wd Poe karena mengalami rasa sakit dan kemerahan pada bagian paha sebelah kiri dan pinggul sebelah kiri terasa sakit. Sementara empat orang lainnya, yakni La Halisu, La Rimada, La Deni dan Wa Nani dalam kondisi sehat,” terangnya.

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan