Tanah Rantau

  • Bagikan

Kemarin baru saja ku katakan padamu
\”Aku beruntung bisa menemukanmu
Ditanah rantau ini, sahabat\”
Keesokan harinya kau katakan padaku
\”Akulah yang beruntung bisa menemukanmu
Ditanah rantau ini, sahabat\”Lalu kita tersenyum,
Menertawakan hidup yang mempertemukan kita diantara hiruk-piruk mimipi-mimpi mausia ditanah rantau
Aku dengan mimpiku dan kamu dengan mimpimu
Sama seperti mereka yang juga sibuk dengan mimpinya ditanah rantauLalu kita tertawa,
Menertawakan hidup yang tidak memiliki belas kasihan
Memperlakukan kita seenaknya saja
Aku dengan lukaku dan kamu dengan lukamu
Sama seperti mereka yang juga terluka ditanah rantauLalu kita berdendang,
Menertawakan hidup yang selalu penuh tanda tanya
Membuat kita resah dan bertanya-tanya
Aku dengan pertanyaanku dan kamu dengan pertanyaanmu
Sama seperti mereka yang juga bertanya-tanya tentang hari esok ditanah rantauLalu kita menari,
Menertawakan hidup yang selalu di iming-imingi mimipi-mimpi manusia
Kita terus berlari mengejar impian di bayang-bayang tanah rantau
Yang kita tidak perna tau dia nyata atau hanya sekedar bayang-bayang
Tetapi kita tetap terus berlariA. AD
(alfitriabadaa 14127, [email protected])

Redaksi SULTRAKINI.COM menerima kiriman karya sastra (puisi, cerpen, essai, dll) dari pembaca untuk dimuat dalam kanal Edukasi-Sastra. Setiap pekan akan dikoreksi oleh para kurator Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara serta penyair dan penulis handal Sultra. Karya dapat dikirimkan melalui email: [email protected] dengan melampirkan identitas jelas.

  • Bagikan