SULTRAKINI.COM: KENDARI – Destiara Purna Panca alias Destiara Talita alias Tata makin gencar membuktikan laporannya ke polisi terkait pencemaran nama baik dan penghinaan yang dilakukan Adriatma Dwi Putra (ADP). Melalui pengacaranya, Zakir Rasyidin, menyerahkan tiga alat bukti ke Polda Metro Jaya yang mengarah pada “kenakalan” ADP.
Alat bukti yang diserahkan berupa video rekaman dan 24 lembar chat yang telah diserahkan sebelumnya. Lalu menyusul alat bukti yang diserahkan berupa passport Tata.
Video rekaman yang diserahkan berisi ucapan penghinaan yang dilakukan ADP terhadap Tata pada 9 Juli 2017. “Yang jelas, tidak ada satupun perempuan di alam nyata ini mau disebut sebagai pelacur. Bahasa itu jelas tidak manusiawi dan merendahkan martabat perempuan,” kata Zakir, Selasa (22/8/2017) malam.
Baca: ADP Hanya Dua Kali Ketemu Model Seksi
Sedangkan 24 lembar chat yang diberikan berupa percakapan keduanya saat masih menjalin hubungan, padahal diketahuinya ADP telah beristri. Menurut pengakuan Tata, dalam chat itu ADP pernah mamanggilnya dengan sebutan “sayang”. Namun ia tak mau menjelaskan lebih detail.
“Terkait isi komunikasinya itu sudah masuk pokok perkara. Jadi kami tidak bisa menjelaskan secara rinci,” terang Zakir.
Sementara itu, buku passport yang diberikan merupakan milik Tata saat berangkat ke Singapura bersama ADP. “Kami membawa bukti tambahan berupa paspor sebagai dasar klien kami berangkat ke Singapura. Kan di paspor itu jelas, kapan tanggalnya dan jam berapa berangkat,” ungkap Zakir.
Baca: ADP dan Istri Diteror Destiara Talita
Chat dan paspor ini dimaksudkan untuk menguji pernyataan ADP pada Kamis (17/8/2017) lalu yang mengaku tidak mengenal Tata.
Sementara itu, Tata mengaku akan menambah alat bukti untuk memperkuat bahwa ia sebelumnya memang saling kenal. “Alat bukti lain yang akan menyusul berupa keterangan ahli dan CCTV lobby hotel dan lorong kamar,” jawabnya singkat melalui DM instagramnya kepada SultraKini.Com, Selasa.
Laporan: Didul Interisti
