SULTRAKINI.COM: KENDARI – Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Teguh Setyabudi resmi menyerahkan jabatannya kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam acara serah terima jabatan di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sultra, Rabu (12/9/2018).
“Terimakasih kepada seluruh pejabat daerah, Forkopimda, Saya siap membantu pembangunan Sultra melalui kedudukan saya di Kemendagri,” ujar Teguh.
Teguh telah mengisi sementara jabatan gubernur Sultra sejak dilantik oleh Mendagri, Tjahjo Kumolo pada 19 Februari 2018, usai masa jabaran Nur Alam beserta pasangannya Saleh Lasata berakhir.
(Baca: Pj Gubernur Sultra Dilantik)
Teguh mengatakan, dirinya bertugas untuk melanjutkan tugas pembangunan dan pemerintahan serta terpenting menyukseskan Pilkada serentak. Dirinya juga meminta maaf atas kelemahan dan kekurangan selama mengisi jabatan tersebut. “Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan baik,” ucapnya.
Sementara Ali Mazi dalam sambutannya mengaku, tugas menyukseskan Pilkada bukan perkara mudah. Sebab akan banyak dinamika politik, ekonomi, dan sosial. Namun ditangan Penjabat Gubernur hal itu bisa dilakukan dengan baik dan kondusif. Secara tak langsung juga membantu kerja pejabat baru dalam hal ini, gubernur dan wakilnya.
“Kami sadar bahwa tugas dan tanggungjawabnya (Teguh Setyabudi) sebagai orang nomor satu di ‘Bumi Anoa’ tidaklah mudah, karena harus melanjutkan berbagai tugas dan pembangunan dengan periode sebelumnya. “Hasil yang dicapai para pendahulu menjadi modal dasar untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan Sultra,” terang Ali Mazi.
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Ali Mazi-Lukman Abunawas sebelumnya terselenggara di Istana Negara bersamaan dengan delapan kepala daerah lainnya pada 5 September lalu. Pasangan berakronim AMAN ini akan menahkodai jalannya pemerintahan di Sultra mulai 2018-2023.
Ali Mazi sebelumnya pernah memimpin Sultra sebagai gubernur bersama wakilnya, Abd. Samad periode 2008-2013. Sementara Lukman Abunawas merupakan mantan Sekda Provinsi Sultra sebelum ikut berkontestasi di Pilkada 2018.
Laporan: Nur Cahaya
Editor: Sarini Ido
