Tempat Yang Hilang

  • Bagikan

Tempat Yang Hilang

Tempat yang pernah kita lepas kata
Merangkul rindu
Mengulum hina
Memperbaiki bodoh
Mengingatkan yang terlupa
Dan menahan sesak di akhir sajak

Kini telah dikikis jari-jari besi
Mengganti rumah-rumah bertiang satu
Rumah yang tak berkaki.
Kata tidak senyum lagi
Hina telah mati
Kebodohan mulai ranum
Menjadi pencakar gelap.
Kita kembali di tempat-tempat yang pernah kita ludahi
Dan sesekali aku terlentang di tempat yang pernah kita teriaki dengan suara sajak.
Bangunlah! Aku berdiri di sini untuk memberi senyum pada senyum kalian.

Kandang Anoa, 9 November 2015

 

Inton Sarlis Soniangka nama dari buah pena Laskar Sastra. Lahir di Siompu Barat pada tanggal 4 Februari 1995. Putra kelima dari bapak La Alisa dan Ny. Wa Salbia. Masuk di Universitas Halu Oleo (UHO) pada tahun 2013 tepatnya di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya. Ia belajar menulis puisi di Rumah Andakara dan di Laskar Sastra. Sekarang ia menjabat sebagai anggota Divisi Teaterikal di Laskar Sastra.

Redaksi SULTRAKINI.COM menerima kiriman karya sastra (puisi, cerpen, essai, dll) dari pembaca untuk dimuat dalam kanal Edukasi-Sastra. Setiap pekan akan dikoreksi oleh para kurator Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara serta penyair dan penulis handal Sultra. Karya dapat dikirimkan melalui email: [email protected] dengan melampirkan identitas jelas.

  • Bagikan