Tenun Sultra Bersinar di Indonesia Fashion Week 2016

  • Bagikan
Desainer Julie Artanty Kaimuddin, menampilkan tenun Sultra di Jakarta Convention Center. (Foto: ist/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: JAKARTA – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai terkenal sejak Wakatobi \”terjual\” dengan pesona bawah lautnya. Selain itu, Buton yang kaya akan tambang Aspal mulai dilirik para pebisnis nasional.

 

Tetapi tahukah Anda, Sultra memiliki banyak motif kain tenun yang tidak kalah dengan daerah lainnya di negeri ini. Barang unik peninggalan budaya ini tentu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun pecinta budaya.

 

Sultra yang terdiri dari 17 kabupaten dan kota, terbagi menjadi dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Berdasarkan sejarah, ada 5 kerajaan besar yang menguasai bagian tenggara pulai Sulawesi ini, yaitu Kerajaan Buton, Muna, Tolaki, Moronene, dan Mekongga.

 

Ratusan motif tenun pun diwariskan dari peninggalan lima kerajaan ini. Sayangnya, ketertarikan masyarakat Sultra terhadap kain tenun asli daerahnya masih sangat minim. Bahkan dapat dihitung jari masyarakat yang mengenakan baju dengan motif tenun Sultra.

 

Kurangnya animo masyarakat ini dianggap dapat mengancam kelestarian tenun daerah Sultra. Inilah yang menjadi tugas bagi para desainer lokal, untuk bekerja keras melestarikan budaya yang telah diwariskan leluhur.

 

Menurut Julie Artanty Kaimuddin, di Jakarta Convention Center, kain tenun tidak hanya bicara tentang hasil akhir yang indah, namun proses rumit dibaliknya pun begitu bernilai. Masing-masing helai adalah perjuangan para pengrajin yang menghabiskan waktu berhari-hari bahkan hitungan bulanan untuk menghasilkan satu meter kain dari alat tenun sederhana.

 

\”Untuk itu, diajang Indonesia Fashion Week 2016 ini saya mecoba menampilkan kreasi dari kain tenun khas Sultra, agar dapat diterima akal sehat masyarakat modern. Agar anak-anak muda mau pakai tenun. Bahwa tenun tidak dianggap ketinggalan jaman, tenun pun bisa digunakan sebagai lifestyle buat sehari-hari. Tenun pun bisa dibuat fashion. Selain itu bisa meningkatkan SDM pengrajin tenun jika permintaan tenun Sultra meningkat,\” terang Julie.

 

Indonesia Fashion Week berlangsung tanggal 10 sampai tanggal 13 Maret 2016. Menampilkan sebanyak 487 brand dari berbagai provinsi, yang dimeriahkan oleh beberapa artis dan desainer ternama, diantaranya Ivan Gunawan.

 

Tenun Sultra sebelumnya sudah mengikuti pagelaran nasional bahkan sampai internasional. Tetapi tidaklah cukup untuk menumbuhkan minat masyarakat beralih menggunakan kain tenun dalam kegiatan sehari-hari.

 

Dalam kesempatan ini, Jullieart menampilkan kreasi modern dari tenun Tolaki, Buton, Muna, Mekongga, Bombana, dan Kolaka Timur.

 

Tak hanya penikmat, ia juga terjun langsung mengeksplorasi keindahan dari kain nusantara dalam karya Julietteart. Sebagai lulusan Special Course Fashion Design Istituto di Moda Burgo Indonesia, dengan pengalaman dan passion yang dimiliki, Julie punya harapan besar untuk memperkenalkan lebih luas sampai internasional akan keberadaan tenun Sultra.

 

Gugus Suryaman

  • Bagikan