Tergolek Lemas, Nenek Yuliana Butuh Uluran Tangan Dermawan

  • Bagikan
Nenek Yuliana (70 tahun) di rumahnya Jalan Palapa Puncak, Kelurahan Kemaraya, Kendari Barat, Kota Kendari.Foto.Sarini Ido/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Setiap harinya Yuliana (70) hanya bisa terbaring lemas beralaskan tikar, dirumah yang dibangun dari hasil swadaya masyarakat di Jalan Palapa Puncak, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari.

 

Di rumah papan itu, ia tinggal sendirian karena anak perempuannya yang telah berkeluarga yang biasa menemaninya, juga ternyata sedang sakit dan tengah dirawat di rumah sakit Abunawas Kendari.

 

Akibat penyakit strok yang dialaminya sejak tiga bulan lalu, memaksa perempuan yang akrab disapa nenek Yuliana oleh warga sekitar ini, tidak bisa berbuat apapun selain terbaring. Untuk memenuhi kebutuhannya, kadang kala ia untuk berteriak untuk memberitahukan tetangganya saat lapar atau hendak ke kamar mandi.

 

Sambil berbaring menyamping, nenek Yuliana menceritakan pada SULTRAKINI. COM, bahwa sebelum sakit, dirinya masih bisa mencari uang sendiri dengan cara mengemis di sekitaran Mesjid Al Kautsar Kendari atau di pinggir jalan raya.

 

Setiap harinya, ia diantar ojek langganan yang dibayarnya 10 ribu rupiah sekali antar menuju tempat mengemisnya. Soal pengasilan, terkadang ia mendapatkan paling banyak 50 ribu rupiah per harinya.

 

Menurutnya, penghasilan yang didapatkannya itu, untuk membantu kebutuhan hidup dirinya yang tidak bisa ditanggung oleh menantunya, yang bekerja sebagai buruh bangunan untuk untuk menghidupi keluarga kecilnya itu.

 

\”Kerjaku hanya duduk-duduk di jalan, mesjid,\” ucapnya, Sabtu (4/6/2016).

 

Menurut tetangga yang menjaga nenek Yuliana, Makmur mengatakan teriakan nenek yuliana terdengar kalau sedang lapar atau ke kamar mandi. \”Kalau dia mau panggil, Dia teriak,\” katanya.

 

Meski ada satu lampu disisi rumah yang tersambung dari tetangganya, namun suasana gelap akan dirasakannya saat malam menjelang.

 

Dimintai tanggapan atas kondisi nenek yuliana, Ketua RT 7 RW 4, Jalan Palapa Puncak, Kelurahan Kemaraya, La Gitu menjelaskan, Ia sudah mengusahakan untuk membawa nenek Yuliana dibawa ke rumah sakit atau di panti jompo, namun ia (nenek Yuliana) menolak dengan alasan yang tidak diketahuinya.

 

\”Dia tidak mau. Tapi saya coba usulkan ke anaknya. Saya baru tahu beberapa hari (nenek yuliana sakit),\” jelasnya.

 

Sebelumnya nenek Yuliana pernah memiliki rumah, tambah La Gitu, namun rumahnya telah terbakar tanpa diketahui penyebabnya. Lalu kabar Nenek itu pun lenyap tak terdengar, hingga keberadaannya mulai diketahui saat ia sakit. Untuk tempat tinggalnya, warga sekitar membuatkan rumah papan yang kiini ditinggali bersama anak dan menantunya itu.

 

\”Dulu ada rumahnya. Tapi terbakar. Terus kabarnya kita tidak tahu lagi dimana dia. Nanti dia sakit baru ada kabar,\” terang La Gitu di rumah nenek Yuliana.

 

Kini nenek Yuliana hanya terbaring di rumahnya. Sambil di temani radio jadul dan makanan gabing serta sebotol air mineral di sampingnya.

  • Bagikan