Tertibkan Tepi Jalan, Satpol PP Bentrok dengan warga

  • Bagikan
Beberapa barang mebel yang diduga dirusak Petugas Satpol PP Kota Kendari. (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Penertiban mebel yang dianggap mengganggu keindahan tepi jalan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berakhir adu jotos dengan karyawan dan pemilik mebel.

Karyawan Timur Jaya Mebel, Al (20) menuturkan, kejadian itu bermula sekitar pukul 11 siang saat petugas Satpol PP datang dengan dua mobil truk ke lokasi di Jalan by pass depan Lapangan Futsal Metro.

Menurutnya, Petugas Satpol PP yang tiba langsung menghancurkan beberapa barang yang berada tepat di pinggir jalan termasuk mobil milik mebel tersebut.

“Mereka suruh masukan barang-barang yang ada di pinggir jalan ke dalam. Kita kasih masuk sambil membereskan, mereka menghancurkan,” katanya di lokasi kejadian, Senin (3/04/2017).

Setelah itu lanjut Al, pemilik mebel datang dan berbicara dengan para petugas Satpol PP. “Tidak lama bicara bosku langsung dipukul. Tidak terima dipukul akhirnya dia melawan, karena mereka yang memukul duluan,” akunya.

Menurutnya atas insiden ini, teman dan majikannya mengalami memar di bagian wajah. Sebab tidak terima dengan perlakuan tersebut, majikannya langsung melaporkan kejadian ke Polres Kota Kendari.

Pemilik Timur Jaya Meubel, Hermanus Paraira, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan. Akan tetapi, ia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Terkait kejadian itu, dibantah oleh Pelaksana Tugas Kasatpol PP Kota Kendari, Amir Hasan. Menurutnya, bukan anggotanya yang langsung melakukan pemukulan, melainkan karyawan mebel tersebut yang langsung melakukan pemukulan.

“Informasi langsung dari Kasi Ops Satpol PP, Aris Mandar, bukan anggota kami yang langsung melakukan pemukulan, tetapi mereka yang melakukannya pada saat anggota kami tiba di lokasi,” kata Amir Hasan melalui telepon selulernya.

Amir menambahkan, kalau anggotanya atas insiden itu menjadi korban pemukulan dan sempat diancam dengan senjata tajam. “Setelah dipukul anggota, saya diancam pakai parang,” akunya.

Ia juga membantah jika anggotanya telah melakukan pengrusakan sejumlah barang di mebel tersebut. “Tidak ada barang yang dirusak hanya dikasih pindah dari pinggir jalan ke dalam,” ujarnya.

Terkait penertiban ini sendiri, ia mengaku sudah sesuai prosedur sudah sesuai prosedur sebab sebelumnya telah disampaikan baik secara lisan maupun tertulis.

“Kami sudah sampaikan secara lisan lalu tertulis. Jadi sudah dilakukan sesuai prosedur,” tandasnya.

  • Bagikan